dc.contributor.advisor | Lubis, Asmin | |
dc.contributor.advisor | Nasution, Akhyar H. | |
dc.contributor.author | Rahmatsyah | |
dc.date.accessioned | 2021-07-15T04:05:13Z | |
dc.date.available | 2021-07-15T04:05:13Z | |
dc.date.issued | 2008 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36223 | |
dc.description.abstract | Background and objectives: Pain is one of the most important thing that begins before the operation, during the operation, and after the operation is completed, because it could lead to pulmonary atelectasis, cardiac dysritmia, release of betha-endorphine and ACTH. Many methods and types of drugs are used to abolish the pain.The aim of this experiment was to compare the effects of ketorolac and parecoxib for preemptive analgesia. Methods: The method used in this experiment was double blind randomirized controlled trial that took place in Departement of Anesthesiology and Reanimation of Medical Faculty North Sumatera University in H. Adam Malik Hospital. The populations of this experiment were all patient underwent surgery under general anesthesia. Inclusion and exclusion criterias were made to select the experimental sample. From 53 patient that qualified the inclusion criteria 9 patients were excluded because other analgesia was needed (1 patients) and the operation was longer than anticipated (8 patients). Two groups were made from the 44 patients. The first group received ketorolac (R/ xevolac) 30 mg iv and second group received parecoxib (R/ dynastat) 40 mg iv one hour before the surgery. All of the sample from both groups were assesed with VAS before surgery and 1 until 5 hours after surgery. All of the sample from both groups received the same premedication with pethidin and midazolam, and for the maintenance with N2O + O2 + Halotan/ Isoflurane during surgery. Results. There was no significant different in pain level after surgery between two groups. By Mann-Whitney test was found p value 1 hour after surgery 0,375; 2 hours after surgery 0,65; 3 hours after surgery 0,78; 4 hours after surgery 0,98; and 5 hours after surgery 0,89. All of the p value | en_US |
dc.description.abstract | Latar belakang dan tujuan: Nyeri merupakan salah satu masalah yang penting mulai dari sebelum, selama, dan paska pembedahan, karena banyak kerugian-kerugian yang timbul bila nyeri tersebut tidak diatasi seperti atelektasis paru, disritmia jantung, pelepasan beta-endorphine dan ACTH. Maka dibuat beberapa metode dan jenis obat untuk mengatasi nyeri tadi. Penelitian ini dibuat untuk melihat manfaat metode preemptif analgesia dengan memakai obat ketorolak dibandingkan dengan parecoxib. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental pada manusia dengan acak buta berganda yang dilaksanakan di Departemen Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran USU Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani pembedahan dengan anestesi umum. Selanjutnya dari semua populasi tadi dibuat kriteria inklusi dan eksklusi untuk menjadi sampel penelitian. Dari 53 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan sudah menjalani penelitian dipertengahan penelitian 9 pasien dikeluarkan karena memerlukan analgetik lain selain yang diteliti (1 pasien) dan operasi berlangsung lama (8 pasien). Dari 44 pasien yang tersisa pasien dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok ketorolak mendapat ketorolak (R/ Xefolac) 30 mg iv dan kelompok parecoxib mendapat parecoxib (R/ Dynastat) 40 mg iv 1 jam sebelum pembedahan dilakukan. Semua sampel dari kedua kelompok dinilai tingkat nyerinya dengan VAS (Visual Analog Scale) sebelum pembedahan dan 1,2,3,4,5 jam paska pembedahan. Semua sampel dari kedua kelompok mendapat perlakuan yang sama dengan premedikasi petidin dan midazolam, N2O + O2 + Halotan/ Isoflurane untuk maintenance selama pembedahan. Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna VAS paska pembedahan pada kedua kelompok. Dengan Mann-Whitney test didapat p 1 jam paska pembedahan 0,375; 2 jam paska pembedahan 0,65; 3 jam paska pembedahan 0,78; 4 jam paska pembedahan 0,98; dan 5 jam paska pembedahan 0,89. Semua nilai p nya < 0,05 Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna tingkat nyeri paska pembedahan setelah penggunaan ketorolak dibanding dengan parecoxib sebagai preemptif analgesia. Lamanya pembedahan tidak mempengaruhi VAS paska pembedahan dengan tehnik preemptif analgesia. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Analgesia Parecoxib | en_US |
dc.subject | Ketorolak | en_US |
dc.subject | Preemptif Analgesia | en_US |
dc.subject | Anestesi Umum | en_US |
dc.title | Perbandingan Efek Analgesia Parecoxib dengan Ketorolak sebagai Preemptif Analgesia pada Anestesi Umum | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.description.pages | 66 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |