Pembuatan Membran Selulosa Asetat-Bentonit Alam sebagai Filtrasi Air Gambut Desa Kayu Labuogan Komering Ilir
View/ Open
Date
2016Author
Manaik, Cornelius
Advisor(s)
Thamrin
Marpongahtun
Metadata
Show full item recordAbstract
This researchaims todetermined effect of adding bentoniteoncellulose acetate
membraneto themembranefluxand %rejectiononpeatwaterfiltration. Preparation
celluloseacetatemembranes by adding variations of bentoniteis0%; 5%; 10%; 15%;
20% and25% using aphase inversion-immersion method. Membranes
characterizationwere conducted by FourierTransform InfraredSpectroscopy(FTIR),
Scanning Electron Microscopy(SEM) andfluxtestusingflow systemdeadend. Analysis
ofwatermeasured werepH, turbidity, TSSandTDSusingpeatwater from Kayu Labu
Village, OganKomering Ilir. The thickness of themembraneobtainedfromthe printing
processvaries the0,13 to 0,32mm. Based onFTIRresultsshowednonewclusters was
detected inthe spectrum, itsindicatesthatthe
reactioncelluloseacetateandbentonitewerephysics reaction. Characterization
ofcelluloseacetatemembrane 15% (M1)by ScanningElectron Microscopy(SEM)
showed that theporesdistribution was slightly, but its different celluloseacetate 15% -
Bentonit15% membrane (M4) has a better poresdistributionandsmall. Optimum
fluxobtained of membrane M4with avalue offlux15Lm-2.Jam-1andthe rejection(R)
forturbidityandorganic are 60% and55%. The results ofthe analysis peat water were
showed decreasingafterfiltrationusingmembranethat isturbidity(18 NTU), color(43
TCU), TSS(50 mg/L), TDS(35 mg/L) Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan bentonit pada
membran selulosa asetat terhadap fluks dan % rejeksi membran pada filtrasi air
gambut. Pembuatan membran selulosa asetat dengan penambahan variasi konsentrasi
bentonit yaitu 0%; 5%; 10%; 15%; 20% dan 25% dengan teknik inversi fasa perendaman. Karakterisasi membran yang dilakukan meliputi Fourier Transform
Infrared Spectroscopy (spektroskopi FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM)
serta uji fluks dengan menggunakan sistem aliran dead end. Analisis air yang diukur
antara lain pH, kekeruhan, TSS dan TDS dengan menggunakan air gambut Desa
Kayu Labu, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Ketebalan membran yang diperoleh dari
proses pencetakan bervariasi yaitu 0.13 – 0.32 mm. Berdasarkan spektrum FTIR
menunjukkan tidak ada dijumpai gugus baru pada spektrum yang mengindikasikan
reaksi yang berlangsung antara selulosa asetat dengan bentonit secara fisika.
Karakterisasi membran selulosa asetat dengan Scanning Electron Microscopy (SEM)
menunjukkan persebaran pori yang sedikit, namun berbeda dengan permukaan
membran Selulosa asetat-Bentonit memiliki persebaran pori yang lebih banyak dan
ukuran pori yang kecil. Uji fluks optimum diperoleh membran M4 dengan nilai fluks
15 L.m-2.Jam-1 dan rejeksi membran (R) untuk kekeruhan dan organik adalah 60%
dan 55%. Hasil analisis air gambut menunjukkan penurunan setelah filtrasi dengan
membran yaitu kekeruhan (18 NTU), warna (43 TCU), TSS (50 mg/L), TDS (35
mg/L).
Collections
- Master Theses [374]