dc.contributor.advisor | Sastrodiningrat, Abd. Gofar | |
dc.contributor.author | Gusnarwin | |
dc.date.accessioned | 2021-07-15T04:42:56Z | |
dc.date.available | 2021-07-15T04:42:56Z | |
dc.date.issued | 2009 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36251 | |
dc.description.abstract | Cerebral blood flow (CBF) will reduces in several hours after Head injury. In normal autoregulation of CBF functions by adjusting blood vessel radius to compensate for change in pressure gradients and blood viscosity. In head injury situation, where autoregulation is lost and vessel radius is maximal, viscosity becomes an important determinants of CBF. Hematocrit is a major determinant of blood viscosity. In clinical studies, elevated hematocrit has been associated with lower CBF. The target of this study is to know the different between hematocrit monitor in mild head injury and severe head injury. Design of the study that used is cross sectional with total sample of 20 mild hed injury and 20 severe head injury patients, held in neurosurgery sub department of H. Adam Malik General Hospital and Dr. Pirngadi General hospital from December 2008 until April 2009. Sample of this study were mild and severe head injury group below 24 hours that came to hospital, age between 16 – 60 years old and not in shock condition. Blood sample taken within 24 hours after head injury and performed laboratory hematocrit monitoring. In this study has been found that the different meaningful of level hematocrit monitoring between mild and severe head injury (p=0,004). Gender and age didn’t given the different meaningful to level hematocrit monitor I mild and severe head injury (p>0,05). The correlation between hematocrit and Glasgow Coma Scale is mild correlation (0,448), with positive direction correlation, with P<0,005. In conclution level hematocrit monitor in mild head injury is more higher compare to severe head injury. | en_US |
dc.description.abstract | Aliran darah otak (ADO) akan turun dalam beberapa jam setelah cedera kepala. Pada keadaan autoregulasi normal, fungsi aliran darah otak disesuaikan oleh radius pembuluh darah untuk mengkonpensasi perubahan tekanan dan viskositas darah. Saat cedera kepala, dimana fungsi autoregulasi hilang dan radius pembuluh darah berdilatasi maksimal, viskositas menjadi sangat penting dalam menentukan ADO. Hematokrit menjadi sangat menentukan viskositas. Beberapa Study klinik membuktikan, peningkatan hematokrit berhubungan dengan penurunan ADO. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hematokrit pada cedera kepala ringan dan berat. Rancangan penelitian yang dipakai adalah cross sectional study dengan jumlah sampel 20 penderita cedera kepala ringan dan 20 penderita cedera kepala berat, dilakukan di subdepartemen bedah saraf RSUP.H.Adam Malik dan RSUD Pirngadi Medan, selama kurun waktu bulan Desember 2008 sampai bulan April 2009. Sampel penelitian adalah kelompok penderita cedera kepala ringan dan berat dibawah 24 jam yang datang ke rumah sakit, usia 16 – 60 tahun, tidak dalam keadaan syok. Terhadap penderita dilakukan pengambilan darah dalam 24 jam setelah cedera kepala kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium Hematokrit. Pada penelitian ini penelitian ini ditemukan hematokrit berbeda secara bermakna antara cedera kepala ringan dan berat (p= 0,004 ). Jenis kelamin dan umur umur tidak memberikan perbedaan secara bermakna (p>0,05). Korelasi hematokrit dan GCS berhubungan sedang (0,448), arah korelasi positip, dengan p < 0,05. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hematokrit pada cedera kepala ringan lebih tinggi dibandingkan dengan cedera kepala berat. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | hematokrit | en_US |
dc.subject | cedera kepala | en_US |
dc.subject | aliran darah otak | en_US |
dc.title | Kadar Hematokrit pada Cedera Kepala Ringan dan Berat | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.description.pages | 39 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |