Show simple item record

dc.contributor.advisorSinaga, HSRP
dc.contributor.advisorBarus, Pina
dc.contributor.authorSyahputra, Mhd.
dc.date.accessioned2021-07-15T06:27:54Z
dc.date.available2021-07-15T06:27:54Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36305
dc.description.abstractGangguan akibat kekurangan yodium merupakan kumpulan gejala yang dapat ditimbulkan oleh karena tubuh menderita kekurangan yodium dalam waktu yang lama. Akibat dan kekurangan yodium ini dapat terjadi mulai dan ibu hamil yang melahirkan bayi kretinism sampai gangguan psikoneurologis yang lebih rendah. Indonesia adalah suatu negara dengan prevalensi tinggi dan gangguan defesiensi yodium. Oleh sebab itu pada tahun 1993 Indonesia telah menetapkan program yodisasi garam tingkat nasional akan tetapi, selain peningkatan distribusi garam yodium, sejumlah penduduk masih memiliki prevalensi IDD (Iodine Deficiency Disorder) yang nyata lebih tinggi karena keterbatasan akses terhadap garam beryodium di desa atau kabupaten. Kecamatan Pancur Batu merupakan daerah di Indonesia yang mengalami keterbatasan akses terhadap garam beryodium. Hal ini dibuktikan dengan hasil survey pemetaan gangguan akibat kekurangan yodium oleh Dinas Kesehatan Deli Serdang, menunjukan bahwa Kecamatan Pancur Batu merupakan daerah endernik sedang, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status yodium ibu hamil di Desa Lama, Desa Baru dan Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu serta untuk mengetahui nilai ekskresi yodiurn urine ibu hamil dan kadar yodium garam dapur. Metodologi yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah cross-sectional dengan pendekatan diskriptif analitik yang dilaksanakan di Desa Lama, Desa Baru dan Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu. Sebagai sampel adalah ibu hamil yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 10 orang untuk setiap Desa, sehingga jumlah keseluruhan sampel adalah 30 orang. Jenis data yang dikumpulkan adalah dari pemeriksaan ekskresi yodium urine (EYU) ibu hamil dengan metode Dunn John T dan kadar yodium garam dapur yang dikonsumsi ibu hamil tersebut dengan metode Iodometri. Hasil penelitian yang didapat pada pengukuran ekskresi yodium urine ibu hamil didapat nilai rata-ratanya di Desa Lama (140,8 ± 16,6 ?g/l), Desa Baru (123,6 ± 26,7 ?g/l) dan Desa Hulu (147,9 ± 18,4 ?g/l), Dari pemeriksaan kadar yodium garam didapat nilai rata-ratanya di Desa Lama (11,8 ± 10,6 ppm), Desa Baru (11,3 ± 10,1 ppm) dan Desa Hulu (15,7 ±12,2 ppm) Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai rata-rata ekskresi yodium urine ibu hamil di Desa Lama, Desa Baru dan Desa Hulu dalam batas normal (100-200 ?g/l). Hal ini menunjukan status yodium ibu hamil di Desa tersebut baik. Sedangkan nilai rata-rata kadar yodium garam dapur dari 30 sampel garam yang berasal dari rumah ibu hamil di Desa Lama, Desa Baru dan Desa Hulu adalah kurang dari normal (30-80 ppm).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectstatus yodiumen_US
dc.subjectibu hamilen_US
dc.subjectdesa lamaen_US
dc.subjectdesa baruen_US
dc.subjectdesa hulu kecamatan pancur batuen_US
dc.titleGambaran Status Yodium pada Ibu Hamil di Desa Lama, Desa Baru dan Desa Hulu Kecamatan Pancur Batuen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM002108006
dc.description.pages85 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record