Perbandingan Hasil Uji Toleransi Glukosa Oral pada Pria Terlatih dengan Tidak Terlatih
View/ Open
Date
2002Author
Ardinata, Dedi
Advisor(s)
Yazir, Yasmeini
Sinaga, HSRP
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar belakang : Latihan fisik teratur secara terus-rnenerus dihubungkan dengan peningkatan toleransi glukosa dan peningkatan sensitifitas insulin sebagai respon terhadap pembebanan glukosa oral. Satu kali latihan fisik menyebabkan peningkatan toleransi glukosa yang menetap setelah 24 hingga 72 jam dan menurun sesudah 5 hari tidak melakukan latihan fisik. Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan hasil uji toleransi glukosa oral (UTGO) pada pria Terlatih dengan Tidak Terlatih segera setelah satu kali latihan fisik. Subjek dan Metoda: Sebanyak 20 subjek pria sehat berumur antara 18-30 tahun dibagi dalam 2 kelompok : 10 subjek pria Terlatih (T) dengan latihan fisik jogging dan sepak bola secara teratur sekurangnya 4 bulan terakhir, 3 hari/minggu, 30 menit/hari (VO2max : 51.7S±0.96 ml/kg/mnt) dan 10 subjek pria Tidak Terlatih (TT) tanpa latihan fisik apapun dalam 4 bulan terakhir (VO2max : 46.64±I.92 ml/kg/mnt). Pagi hari setelah puasa 10-12 jam, seluruh subjek dilakukan UTGO pada keadaan : 1). setelah 30 menit istirahat. 2). segera setelah 30 menit latihan fisik pada intensitas moderat (70% VO2max). Sebelum mengikuti uji tersebut di atas seluruh subjek tidak melakukan latihan fisik apapun selama 7 hari. Hasil dan Analisis : Area bawah kurva kadar g1ukosa plasma (mmol/L/120 mnt) sebagai respon UTGO : I). setelah 30 menit istirahat pada T lebih kecil dibanding TT (762.30±77.88 V.s. 78S.27±33.78), perbedaan ini tidak bermakna. 2). Segera setelah latihan fisik pada T lebih kecil dibanding IT (733.70±78.66 V.s. 8S0.30±27.20), perbandingan ini tidak bermakna, Kesimpulan : Pada pria Terlatih dijumpai perbedaan yang tidak bermakna terhadap hasil uji toleransi glukosa oral dibandingkan pria Tidak Terlatih segera setelah satu kali latihan fisik yang didahului dengan 7 hari tidak melakukan latihan fisik,