Show simple item record

dc.contributor.advisorSinaga, HSRP
dc.contributor.advisorLubis, Harun Rasyid
dc.contributor.authorYendriwati
dc.date.accessioned2021-07-15T06:50:53Z
dc.date.available2021-07-15T06:50:53Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36331
dc.description.abstractKarena tingginya prevalensi anemia pada penderita Gagal Ginjal Kronis (GGK) serta banyaknya parameter status besi yang dapat dipakai untuk melihat perubahan metabolisme besi pada penderita tersebut, diperlukan suatu parameter yang spesifik dan sensitif untuk menentukan diagnosa anemia defisiensi besi yaitu parameter ferritin serum. Meskipun parameter-parameter yang lain tetap diperlukan seperti : Hemoglobin, Hematokrit, serum Fe, Total Iron Binding Capacity (TIBC) dan jenuh transferrin. Oleh karena biaya pemeriksaan yang mahal serta terbatasnya sarana untuk pemeriksaan tersebut, pemeriksaan ferritin ini tidak selalu dilakukan di Rumah Sakit-Rumah Sakit pemerintah terutama pada pasien yang kurang mampu dan pasien yang belum menjalani Hemodialisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat satus besi pada penderita GGK yang tidak dihemodialisis dan dihemodialisis dalam menentukan diagnosa anemia defisiensi besi, melihat perbedaan status besi pada kedua kelompok serta hubungan antara fungsi ginjal dengan status besi pada GGK yang tidak dihemodialisis. Penelitian ini menggunakan rancangan Cross. Sectional dengan seleksi terhadap sampel yang memenuhi kriteria. Sampel adalah penderita GGK yang tidak dihemodialisis dan dihemodialisis yang ada di RS Pirngadi, RS. Adam Malik dan Klinik Rasyida Medan bagian Nefrologi dan Hipertensi. Pemeriksaan parameterparameter diatas dilakukan di Laboratorium Klilnik R.S. Gleneagles, R.S. Tembakau Deli Medan selama 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan masing-masing pada penderita GGK yang tidak dihemodialisis dan dihemodialisis adalah nilai rata-rata hemoglobin (10,5 gr %) dan (8,9gr %), hematokrit (31,3 %) dan (27,2 %),jenuh transferin (18,7 %) dan (14,4 %) secara berturut-turut adalah dibawah nilai normal. Tetapi hasil pemeriksaan ferritin serum rata-rata pada penderita GGK yang tidak dihernodialiosis dan dihemodialisis yaitu (298,1 ?g/L ) dan 626,1 ?g/L) adalah lebih tinggi dati nilai normal. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada interval kepercayaan 95 % untuk semua parameter status besi pada penderita GGK yang tidak dihemodialisis dengan yang dihemodialisis, Hubungan bermakna antara parameter fungsi ginjal dengan status besi pada GGK yang tidak dihernodialisis hanya terdapat pada kreatinin dengan hematokrit dengan p <0,05 dan r= - 0,389 (korelasi negatif). Juga antara creatinine clearance dengan hemoglobin dengan p = 0,020 dan r = 0,453 serta creatinine clearence dengan hematokrit dimana p = 0,013 dan r= 0,481 (korelasi positif).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectbiomediken_US
dc.subjectStatus Besien_US
dc.subjectGagal Ginjal Kronis (Ggk)en_US
dc.subjectDiagnosa Anemia Defisiensi Besien_US
dc.titleStatus Besi pada Penderita Gagal Ginjal Kronis (Ggk) dalam Menentukan Diagnosa Anemia Defisiensi Besien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM982108006
dc.description.pages68 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record