Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica) Peroral pada Nafsu Makan Kadar Glukosa dan Kadar Ghrelin dalam Plasma Darah Tikus
View/ Open
Date
2005Author
Meutia, Nuraiza
Advisor(s)
Ibrahim, Nurhadi
Widjajakusumah, Djauhari
Prijanti, Retno
Metadata
Show full item recordAbstract
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian : Bertambah atau berkurangnya berat badan terjadi akibat perubahan pada keseimbangan energi tubuh. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah adanya perubahan pada nafsu makan. Bagian tubuh yang dipahami sebagai pusat pengaturan nafsu makan adalah hipotalamus. Hipotalamus menerima berbagai sinyal dari dalam dan luar tubuh untuk menimbulkan respon perubahan nafsu makan. Pegagan merupakan salah satu tanaman yang secara tradisional disebutkan dapat meningkatkan nafsu makan. Oleh karena itu permasalahannya adalah apakah benar pegagan dapat meningkatkan nafsu makan, dan dengan mekanisme yang bagaimana. Pada penelitian ini diamati efek pegagan terhadap nafsu makan melalui parameter-parameter jumlah asupan makanan dan pertambahan berat badan. Dan untuk menjajaki mekanisme yang mungkin terjadi sebagai sinyal yang mempengaruhi nafsu makan, diperiksa kadar glukosa darah dan kadar hormon ghrelin. Hewan coba yang digunakan adalah tikus Wistar jantan dengan berat 141,2 ± 12,7 gram. Penelitian dibuat 2 kelompok yaitu : kelompok kontrol dengan pemberian cekokan aquades selama 2 minggu ( n = 14 ) dan kelompok uji dengan pemberian cekokan ekstrak pegagan selama 2 minggu ( n =14 ). Hasil dan Kesimpulan : Dari hasll pengamatan didapatkan jumlah asupan makanan kelompok kontrol ( MBK=8,28 ± 0,76 gr vs MSK =8,05 ± 0,83 gr, T test, p > 0,05 ). Pada kelompok uji didapat ( MBu =8,21 ± 1,38 gr vs MSu =8,05 ± 0,73, T-test, p > 0,05 ). Pengamatan terhadap kenaikan berat badan antara kelompok kontrol dan kelompok uji didapat ( PBK=16,26 ± 5,24 gr vs PBu = 13,22 ± 8,06 gr, T test, p > 0,05 ). Pengamatan terhadap kadar glukosa darah pada kelompok kontrol dan kelompok uji didapat (KGDK =119,21 ± 17,91 mg/dl vs KGDu =166,86 ± 54,85 mg/dl, T-test, p < 0,05 ). Pengamatan terhadap kadar ghrelin plasma darah pada kelompok kontrol dan kelompok uji didapat (GK = 2,483 ± 0,507 ng/ml vs Gu =2,126 ± 0,347 ng/ml, T-test, p < 0,05 ). Hasil analisa menunjukkan bahwa jumlah asupan makanan rata-rata kelompok kontrol dan kelompok uji menunjukkan adanya penurunan tetapi tidak bermakna secara statistik (p > 0,05). Pada kedua kelompok terjadi pertambahan berat badan karena hewan coba yang digunakan masih pada usia pertumbuhan, dan pertambahan yang terjadi antara kedua kelompok tidak berbeda bermakna secara statistik ( p > 0,05)Sedangkan hasil analisa terhadap kadar glukosa darah menunjukkan adanya peningkatan dan bermakna secara statistik ( p <0,05 ). Dan untuk kadar ghrelin plasma menunjukkan penurunan dan bermakna secara statistik ( p < 0,05 ).