Show simple item record

dc.contributor.advisorBangun, Datten
dc.contributor.advisorSinaga, HSRP
dc.contributor.authorYusuf, Hanifah
dc.date.accessioned2021-07-15T07:34:09Z
dc.date.available2021-07-15T07:34:09Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36371
dc.description.abstractDaun tanaman klausena (Clausena anisata Hook.f) dari familia Rutaceae secara tradisional oleh masyarakat di Solok (Sumatera Barat) dan Jawa masih digunakan sebagai obat penghilang nyeri (analgetik), baik untuk nyeri kepala, nyeri gigi, rheumatik maupun demam. Untuk menghilangkan nyeri digunakan 2 genggam (kira-kira 50 g) daun klausena, direbus dengan 2 gelas air (400 ml), sampai air rebusannya tinggal 1 gelas (200 ml). Air rebusan ini diminum 3 sampai 4 kali sehari satu gelas. Oleh karena bukti ilmiah tentang efek menghilangkan nyeri (analgesia) ekstrak daun klausena belum ada, maka perlu dilakukan penelitian dalam rangka pengembangan obat tradisional dan pencarian obat-obat baru dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan di bidang obat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik menggunakan rancangan"Randomized Controlled Experiment With Latin Square Design", dengan hewan percobaan tikus putih (Rattus norvegicus), jantan, galur Wistar,dewasa, sehat, umur kira-kira 3 bulan, dengan berat badan sekitar 350 g dan belum pernah digunakan untuk percobaan. Hewan percobaan diperoleh dari Balitbangkes, Depkes. R.I. Pengujian efek analgesia dilakukan dengan metode D'amour dan Smith (1941) dengan menggunakan alat"Tail Flick Analgesiometer" yaitu dengan mengukur waktu reaksi sebagai respon nyeri akibat rangsang thermal pada ekor tikus (temperatur 70°C). Adanya perpanjangan waktu reaksi menunjukkan adanya efek analgesia pada obat uji. Pengukuran waktu reaksi dilakukan pada hari I, Ill, V, VII, dan IX yaitu pada menit ke 30 sampai ke 240 setelah pemberian obat uji dengan selang waktu 30 menit. Obat yang digunakan untuk uji efek analgesia adalah infus dan ekstrak etanol daun klausena dengan dosis 22, 66, 220, 660, 2200 mg / 200 g BB. Sebagai pembanding digunakan larutan gomarab 2% dengan dosis 1 ml / 200 g BB dan suspensi parasetamol 10% dengan dosis 60 mg / 200 g BB. Obat uji masih berupa ekstrak kasar, meskipun telah dilakukan analisa Kromatografi Lapisan Tipis (KLT), Krornatografi Gas Spektroskopi Massa (GC-MS) dan Spektrofotometri Sinar Ultra Violet (UVS). Data yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah waktu reaksi (dalam detik), yang dianalisa secara statistik dengan menggunakan Analisis Variansi (ANAVA), dan perbedaan dianggap signifikan bila p < 0,05. Hasil menunjukkan bahwa pada setiap pengukuran setelah pemberian obat uji secara oral, waktu reaksi antara kelompok tikus yang memperoleh infus dan ekstrak etanol daun klausena pada dosis 22, 66, 220, 660, dan 2200 mg / 200 g BB secara statistik berbeda signifikan ( p < 0,05 dan p < 0,01 ) dengan kelompok tikus yang memperoleh larutan gom arab 2%. Waktu reaksi pada kelompok tikus yang memperoleh infus dan ekstrak etanol daun klausena dengan dosis 2200 mg / 200 g BB sebanding dengan waktu reaksi kelompok tikus yang memperoleh suspensi parasetamol l0% dengan dosis 60 mg / 200 g BB. Waktu reaksi pada kelompok tikus yang memperoleh infus daun klausena dengan dosis 2200 mg / 200 g BB pada menit ke 120 setelah pemberian obat secara oral adalah 32,88 : t 1,75 detik dan tikus yang memperoleh suspensi parasetamol 10% dengan dosis 60 mg / 200 g BB adalah 29,18 ± 1,16 detik. Waktu reaksi pada kelompok tikus yang memperoleh ekstrak etanol daun klausena dengan dosis 2200 mg/ 200 g BB pada hari ke V, menit ke 120 setelah pemberian obat secara oral adalah 33,70 : t 1,14 detik dan tikus yang memperoleh suspensi parasetamol 10% dengan dosis 60 mg / 200 g BB adalah 32,05 ±0,18 detik. Hal ini menunjukkan efek analgesia dari ekstrak daun klausena.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectefek analgesiaen_US
dc.subjectekstrak daun klausenaen_US
dc.subjectclausena anisata hookfen_US
dc.subjectmetoderat tail flick testen_US
dc.titleEfek Analgesia Ekstrak Daun Klausena (Clausena Anisata Hook.F.) pada Tikus Putih dengan Metoderat Tail Flick Testen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM982108001
dc.description.pages88 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record