Pengaruh Proteksi Vitamin C terhadap Enzim Transaminase dan Gambaran Histopatologis Hati Mencit yang dipapar Plumbum
View/ Open
Date
2008Author
Dedy, Syahrizal
Advisor(s)
T. Chairun, Nisa B
Siregar, Yahwardiah
Metadata
Show full item recordAbstract
Lead is a ubiquitous element detected in all environmental media. Adult human beings and children receive lead the most from food, air and water intake. The majority of lead in the environment arises from burning of fossil fuels in automobiles and industrial emission. Lead occurs widely in the biosphere and is found to be a potent hepato-toxicant. The objective of this study was to screen for the hepatoprotective role of vitamin C (ascorbic acid) against lead acetat intoxication in mice. For this purpose, mice were randomized into control (aquadest and lead acetate) and experiment group. Mice of the experimental group were administered vitamin C in 3 doses group (200 mg/kg of body weight animal, 500 mg/kg of body weight animal and 1000 mg/kg of body weight animal) orally once in a day for 7 consecutive days. Mice were then treated with lead acetat (20 mg/kg of body weight animal intraperitoneally) on 7th day, one hour after ascorbic acid administration. These were then taked mice blood and liver autopsied at 2 days to examine activation transamination enzyme and quantitative as well as qualitative alteration in the liver histopatological. It was observed that ascorbic acid treatment prior to lead intoxication reduced depletion of necrotic and degeneration degree of hepatocyt. Also, supplementation of vitamin C can restore ameliorated activation transamination enzyme. Plumbum (Pb) adalah unsur yang terdapat secara luas di lingkungan. Pb di lingkungan kebanyakan berasal dari pembakaran bahan bakar minyak kendaraan bermotor dan industri. Pb banyak terdapat di biosphere dan diketahui sebagai hepatotoksikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek hepatoprotektif dari vitamin C dalam melawan intoksikasi Pb asetat pada mencit. Untuk itu mencit dibagi dalam kelompok kontrol (aquadest dan Pb asetat) dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan adalah kelompok yang diberi prevensi vitamin C dalam tiga dosis (200 mg/kgBB, 500mg/kg dan 1000mg/kg) secara oral sehari sekali selama tujuh hari. Mencit kemudian diberi Pb asetat (20 mg/kgBB) secara intraperitoneal pada hari ke tujuh satu jam setelah pemberian vitamin C. Dua hari kemudian dilakukan pengambilan darah dan organ hati kemudian dilakukan pemeriksaan untuk menilai kadar enzim transaminase dan perubahan pada gambaran histopatologi hati mencit. Diperoleh hasil bahwa pemberian Pb 20 mg/kgBB dosis tunggal secara signifikan meningkatkan kadar enzim transaminase dan persentase sel hati yang mengalami nekrosis, sebaliknya prevensi vitamin C dapat menurunkan kadar enzim transaminase dan persentase sel hati yang nekrosis apabila dibandingkan dengan kelompok percobaan yang hanya diberi Pb. Kenyataan tersebut membuktikan bahwa vitamin C merupakan suatu antioksidan yang dapat meredam akifitas Pb dalam menimbulkan stres oksidatif. Selain itu kemampuan vitamin C dalam mencegah peroksidasi lipid sel terbukti dengan semakin berkurangnya kerusakan sel dengan semakin meningkatnya dosis vitamin C.