• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Medicine
    • Master Theses (Biomedical Science)
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Medicine
    • Master Theses (Biomedical Science)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengaruh Latihan Aerobik terhadap Ambilan Oksigen Maksimum (Vo2 max) pada Fase-Fase Siklus Menstruasi Wanita Usia 18-24 Tahun yang Tidak Terlatih

    View/Open
    Fulltext (2.242Mb)
    Date
    2004
    Author
    Hanum, Misra
    Advisor(s)
    Yazir, Yasmeini
    Lutan, Delfi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Latihan aerobik secara teratur telah diketahui dapat meningkatkan kebugaran kardiorespiratori yang dapat diukur dengan VO2max. VO2max bervariasi pada setiap individu setelah melakukan latihan aerobik. Siklus menstruasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi respon fisiologi terhadap suatu latihan. Penelitian-penelitian terdahulu telah mendapatkan hasil yang sangat bervariasi mengenai VO2max pada fase - fase menstruasi, Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan aerobic terhadap VO2max ditinjau dari rase - fase siklus menstruasi wanita usia 18-24 tahun yang tidak terlatih. Melalui seleksi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi II orang wanita yang tidak terlatih berusia 18-24 tabun mengikuti prosedur jalannya penelitian, VO2max pada fase luteal dan folikular diukur sebelum dan sesudah program latihan aerobik (jogging) yang dilakukan 3 kali seminggu selama 8 minggu. Begitu juga kadar progesteron sebelum dan sesudah latihan pada fase luteal. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan VO2max pada fase folikular sesudah latihan aerobic (33,87 ± 1,392) dibandingkan sebelum latihan aerobik (33,051 ± 0,999), namun perbedaan tersebut secara statistik tidak bermakna, dimana p = 0,087, P > 0,05. Peningkatan V02max pada fase luteal sesudah latihan aerobik (33,385 ± 0,705) dibandingkan sebelum latihan aerobik (32,576 ± 0,466), bermakna pada p = 0,004, P < 0,05. Perubahan rata - rata VO2max pada fase folikular dan fase luteal sebelum dan sesudah latihan tidak berbeda bermakna dimana p = 0,978 (p > 0,05). Kadar progesteron istirahat pada fase luteal cenderung lebih tinggi sesudah latihan aerobik, tetapi perbedaan tersebut secara statistik tidak bermakna, dimana p = 0,799, p> 0,05. Peningkatan V02maxpada fase luteal tidak berkorelasi dengan kadar progesteron pada rase luteal dimana p = 0,966, r = -0,015. Terdapat peningkatan VO2max pada fase rase siklus menstruasi sebagai adaptasi dari latihan aerobik secara teratur dengan frekuensi 3 kali seminggu.
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36439
    Collections
    • Master Theses (Biomedical Science) [211]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV