Bakteriuria Asimtomatik pada Anak Sekolah Dasar Usia 9 - 12tahun
View/ Open
Date
2003Author
Lumban Batu, Sondang M.
Advisor(s)
Rusdidjas
Ramayati, Rafita
Lubis, Munar
Metadata
Show full item recordAbstract
Asymptomatic bacteriuria (ABU) is one of tbe rerminologi urinary tract infection (UTI) without any clinical symptoms referable to the urinary tract. Asymptomatic bacteriuria may be as a benign, recurrent or chronic UTI. In children ABU affects school-age girls almost exclusively. The risk factors for UTI are condition that cause urinary stasis such as vesicourethral reflux (VUR), anatomic abnormalities or uncircumcised boys. Pathogenesis UTI with bacreriuria asymptomatic is also complex, involving the interaction of several factors present in the hosr and in the invading organism. In most school-age children bacteria can reach the urinary tract most common by ascending from urethral orifice inro the urinary bladder, and eventually reaching the kidneys. E.coli in rhe colonic flora constitutes a potential reservoir organism that can eventually cause ascending UTI. The cross sectional study was conducred to determine ABU in primary school healthy children, boys and girls 9-12 years old in Kecamatan Medan Tuntungan, Medan during Januari to March 2001 periode. Before the screening the approval was requested from the parents. The data were collected through questioner designed which contents parents identity, question about hygiene, sanitation, habirs and history of UTI. Anthropometry measurement such as body weight and body height had performed to every children. The clean midstream voided specimens cultured in Microbiology Departement, Medical School, North Sumatera University. Significant bacteriuria defined if bacterial count in cultuted > 100,000 CPU per ml urine. During the screening, from 200 samples we found 14 (7 %) girls and 2 (1 %) boys with significant bacteriuria. The correlation of the cultuted and sex was significant different between boys and girls (p Bakteriuria asimtomatik merupakan salah satu terminologi ISK yang secara klinis menunjukkan gejala klinis saluran kemih. Bakteriuria asimtomatik dapat merupakan ISK yang jinak, infeksi berulang atau infeksi kronis. Bakteriuria asimtomatik secara eksklusif mengenai anak perempuan usia sekolah. Faktor risiko ISK adalah kondisi yang menyebabkan tertahannya urin dalam saluran kemih seperti RVU, ke!ainan anatomi saluran kemih atau anak yang tidak disirkumsisi. Patogenesis ISK dengan bakteriuria asimtomatik juga tergantung pada beberapa faktor seperti pejamu dan kuman penyebab. Pada anak usia sekolah umumnya infeksi berlangsung secara asenden dengan E.coli sebagai kuman penyebab terbanyak. Dilakukan penelitian uji tapis bakteriuria asimtomatik secara deskriptif analitik dengan metode pengumpulan data secara cross sectional pada anak SD usia 9-12 tahun yang secara klinis sehat, di Kecamatan Medan Tuntungan, Medan pada periode bulan Januari sampai Maret 2001. Sebelum penelitian dilakukan dimintakan surat persetujuan dari orang tua. Pada setiap subyek penelitian diberi kuesioner terancang dan dilakukan pemeriksaaan antropometri seperti pengukuran BB dan TB. Dari masing-masing anak ditampung urin pancar tengah, dibiakkan di Laboratorium Mikrobiologi FK USU, Medan. Disebut bermakna apabila dijumpai bakteria 100.000 - koloni per ml urin. Dari 200 sampel urin dijumpai 14 (7%) anak perempuan dan 2 (1%) anak laki-laki dengan bakteriuria bermakna. Hubungan hasil biakan dengan jenis kelamin berbeda bermakna antara anak laki-laki dan perempuan Ip < 0,05), terbanyak usia 11 tahun dan status gizi (BB/U) adalah gizi sedang. Anak-anak tersebut umumnya pernah mengalami gejala 15K. Kuman terbanyak yang ditemukan pada ke - 16 anak tersebut adalah Escherichia coli dan staphylococcus epidermis masing-masing 6 spesimen. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan prevalens bakteriuria asimtomatik lebih tinggi pada anak perempuan dibanding anak laki-laki.
Collections
- Master Theses [351]