Show simple item record

dc.contributor.advisorMariatin, Emmy
dc.date.accessioned2021-07-16T08:57:49Z
dc.date.available2021-07-16T08:57:49Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36655
dc.description.abstractThis study was a descriptive study that aims to know the analysis of the underlying condition (antecedent condition) due to the occurrence of organization conflict to the teachers in Yayasan Pendidikan X. Preliminary studies found the barriers in an effort to promote the progress of Yayasan Pendidikan X, in an interview with the Founder and Chairman of the Foundation who are also the owner of Yayasan Pendidikan X found that there is a sense of dissatisfaction with his employees, the employee is deemed not capable of running their desire and willingness. While the employee views the management do not have a standard rules in running the organization, the less effective communication, and lack of transparency which both conditions showed a difference in perception that lead to conflict. De Janasz (2002) states that in an organization, lack of trust and openness can lead to differences in perception between the parties, which then can form a gap in communication. And if the communication is no longer effective, cooperation no longer exists and then the conflicts will arise. The process of the conflict begins with the appearance of antecedent condition or the underlying or preceding conditions, that condition, known also as the source of conflict, consisting of three categories, namely: communication, structure, and personal variables. This study was conducted on a population of 140 employees of Yayasan Pendidikan X. The data obtained in this study treated with a descriptive analysis. The underlying condition (antecedent condition) of the conflict in the organization of this study is defined as the factors causing differences of opinion, disagreement or incompatibility between at least two people or two parties in the organization of the communication factor, structural factor and personal variables factor. Measuring instruments used were questionnaires communication, personal variables, and structural factor Results of analysis of data showed that communication factor are the major contributor to antecedent condition of the organizational conflicts which then followed by private variable factor and structural factor. Communication factor becomes the primary antecedent condition for the emergence of organizational conflict because when communication cannot be run smoothly, it will make a difference perception between the parties, which then forms a gap in communication. Key words : organizational conflict, antecedent condition, communication factor, structural factor, personal variable factor, Yayasan Pendidikan Xen_US
dc.description.abstractPenelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi yang melatarbelakangi (antecedent condition) terjadinya konflik organisasi pada tenaga pengajar di Yayasan Pendidikan X. Penelitian pendahuluan menemukan data adanya hambatan dalam upaya untuk mendorong kemajuan Yayasan Pendidikan X, pada wawancara dengan Pembina dan Ketua umum Yayasan yang juga adalah pendiri dan pemilik Yayasan pendidikan X ditemukan bahwa ada rasa ketidakpuasan terhadap karyawan-karyawannya, karyawan dipandang tidak mampu menjalankan keinginan dan kemauan dari mereka. Sedangkan karyawan memandang pihak manjemen tidak memiliki aturan yang baku dalam menjalankan organisasi, komunikasi yang kurang efektif, dan kurangnya keterbukaan kedua kondisi ini menujukkan perbedaan persepsi yang berujung pada konflik. De Janasz (2002) menyatakan bahwa dalam suatu organisasi kurangnya kepercayaan dan keterbukaan dapat menimbulkan perbedaan persepsi antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, yang kemudian dapat membentuk jurang dalam berkomunikasi dan dari komunikasi yang tidak lagi efektif kerjasama tidak lagi terjalin dan kemudian konflik akan muncul. Proses terjadinya konflik diawali dengan munculnya antecendent condition atau kondisi yang melatarbelakanginya atau mendahului, kondisi tersebut, yang disebut juga sebagai sumber terjadinya konflik, terdiri dari tiga ketegori, yaitu: komunikasi, struktur, dan variabel pribadi. Penelitian ini adalah penelitian populasi yang dilakukan pada 140 karyawan Yayasan Pendidikan X. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan descriptive analysis. Kondisi yang melatarbelakangi terjadinya (antecedent condition) konflik organisasi dalam penelitian ini di definisikan sebagai faktor-faktor yang menyebabakan perbedaan pandangan, pertentangan atau ketidaksesuaian antara paling sedikit dua orang atau dua pihak dalam organisasi yang terdiri dari faktor komunikasi, faktor struktur dan faktor variabel pribadi. Alat ukur yang digunakan adalah kuisoner faktor komunikasi, variabel pribadi dan struktur. Hasil analisa data menunjukkan bahwa faktor komunikasi merupakan penyumbang terbesar terhadap antecedent condition konflik organisasi yang kemudian diikuiti oleh faktor variabel pribadi dan faktor struktur. Faktor komunikasi menjadi antecedent condition utama timbulnya konflik organisasi karena ketika komunikasi tidak dapat berjalan lancar maka akan menimbulkan perbedaan persepsi antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, yang kemudian membentuk jurang dalam berkomunikasi. Kata kunci : konflik organisasi, antecedent condition, faktor komunikasi, faktor struktur, faktor variabel pribadi, Yayasan Pendidikan Xen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKonflik Organisasien_US
dc.subjectAntecedent Conditionen_US
dc.subjectFaktor Komunikasien_US
dc.subjectFaktor Strukturen_US
dc.titleKajian Konflik Organisasi di Yayasan Pendidikan X (The Analysis Of Organizational Conflict At Yayasan Pendidikan X)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages110 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record