Penurunan Kadar Laktat Pada Pemberian Norepinefrin Dengan Plasebo dan Norepinefrin Dengan Adjuvan Vasopresin Pada Pasien Syok Sepsis
View/ Open
Date
2017Author
Savitri, Metty
Advisor(s)
Lubis, Asmin
Mursin, Chairul M
Metadata
Show full item recordAbstract
Background and objective : Lactate is a prognostic factor which used as
indicator for severity of septic shock and mortality, because septic shock causes
tissue hypoperfusion and lack of oxygen causing anaerobic glucose metabolism,
so cell will change pyruvate to lactate and causing hyperlactatemia. Vasopressor
is a medication which is needed to resist perfusion pressure on severe hypotension
to reach the required hemodynamic such as central venous pressure, MAP, urine
output and oxygenation. Many studies show a decreased amount of lactate on the
administration of norepinephrine and vasopressin.
Methods : This study is a double blind, randomized controlled trial based study,
which held from December 2016 – February 2017 at Haji Adam Malik General
Hospital. 40 shock septic patients who are eligible are divided into 2 groups
which are placebo group (A) and vasopressin group (B). Lactate level is checked
after administration of 30 ml/ kgbb, after the MAP reaches 65 mmHg with
Norepinephrine administration, and 6 hour after the administration of placebo
and vasopressin.
Results : Study subjects do not show significant result. There is a decreased
amount of lactate level (p < 0,05) on placebo and vasopressin after
administration of 30 ml/kgbb, after the MAP reaches 65 mmHg by the
administration of norepinephrine, and 6 hour after the treatment. The difference
of lactate amount between placebo and vasopressin is not significant at three
times measurement (p > 0,05).
Conclusion : There was no significant difference between placebo and
vasopressin to decrease a lactate level. Latar belakang dan objektif: Laktat merupakan suatu faktor prognostik yang
digunakan sebagai indikator beratnya keadaan syok sepsis dan mortalitas karena
syok sepsis menyebabkan terjadinya hipoperfusi jaringan dan kekurangan oksigen
yang akan menyebabkan glukosa dimetabolisme pada kondisi anaerobik sehingga
sel akan mengubah piruvat menjadi laktat dan terjadi kondisi hiperlaktatnemia.
Vasopresor merupakan obat yang dibutuhkan untuk mejaga tekanan perfusi pada
hipotensi berat, untuk mencapai hemodinamik yang diinginkan seperti tekanan
vena sentral, MAP, pengeluaran urine dan oksigenasi. Beberapa penelitian
menunjukkan penurunan kadar laktat terhadap pemberian norepinefrin dan
vasopresin.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain uji double blind, randomized
controlled control trial yang dilakukan pada periode bulan Desember 2016
sampai februari 2017 di RSUP Haji Adam Malik Medan. Empat puluh pasien
syok sepsis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dibagi 2 kelompok yaitu
kelompok yang mendapat norepinefrin dengan plasebo dan kelompok yang
mendapat norepinefrin dengan vasopresin. Kadar laktat dinilai pada kedua
kelompok pada waktu setelah pemberian 30ml/ KgBB, setelah MAP tercapai
target 65 mmHg dengan pemberian norepinefrin, dan 6 jam setelah perlakuan
dengan plasebo atau vasopresin.
Hasil: Karakter sampel penelitian menunjukkan variabel yang tidak bermakna.
Kadar laktat pada plasebo dan vasopresin setelah pemberian 30ml/kgbb, setelah
MAP tercapai target 65 mmHg dengan pemberian norepinefrin, dan 6 jam setelah
perlakuan didapatkan penurunan kadar laktat yang bermakna (p<0,05). Uji beda
penurunan kadar laktat antara plasebo dengan vasopresin didapatkan hasil yang
tidak bermakna pada tiga kali pengukuran (p>0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara plasebo dan Vasopresin
terhadap penurunan kadar laktat.
Collections
- Master Theses [163]