Pengaruh Waktu Tinggal dan Komposisi Bahan Baku pada Proses Fermentasi Limbah Cair Industri Tahu terhadap Produksi Biogas
View/ Open
Date
2010Author
Siallagan, Nurmay Siska Rosilawati
Advisor(s)
Pandia, Setiaty
Halimatuddahliana
Metadata
Show full item recordAbstract
This research was conducted to study the effect of tofu waste water industry raw material and
retention time fermentation process in make biogas from tofu waste water industry. The main
raw material in this research is tofu waste water industry (whey) and the used apparatus is
biodigester (batch reactor) in volume of 14 liter. The research variable ratio of tofu waste water
industry (without or after coagulation process by coagulant of tamarind) and water are 1:0,
1:0.25 and 1:0.5, fermentation period 7, 15, and 21 days. The result of study indicates that the
optimum biogas volume is 4,2 liter obtained in ratio of tofu waste water industry (without
coagulation process) and water 1:0 (V/V) and fermentation period is 15 days. In this condition,
elimination percentage of COD is 46.29 %, TSS is 7.56 % and TDS is 41.85 %. For flame test
obtain the blue flame and without smoke that indicates the produced biogas contain methane.
For tofu waste water industry in coagulation process using tamarind for 3000 mg/L and particle
size 140 mesh, the optimum biogas volume is 3.1 liter and fermentation period for 12 days in the
ratio of tofu waste water industry and water is 1:0 (V/V). In this condition, elimination
percentage of COD is 1.45 %, TSS is 77.51 % and TDS is 44.65 %. For flame test obtain blue
flame that indicates the produced biogas contain methane. But if compared to the required raw
material in accordance with KepMenLH No. 51 of 1995 concerning to Quality Standard Of
Liquid Waste For Industries, the TDS value have fulfilled. For COD approach the required
standard. While for TSS value not fulfil required standard. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan baku limbah cair
industri tahu dan waktu tinggal selama proses fermentasi dalam pembentukan biogas dari
limbah cair tahu. Adapun bahan baku utama dari penelitian ini adalah limbah cair industri tahu
(air tahu/ whey) dan alat yang digunakan adalah biodigester (reaktor batch) dengan volume
biodigester 14 liter . Variabel penelitian adalah perbandingan volume limbah cair industri tahu
(tanpa atau setelah proses koagulasi dengan koagulan biji asam jawa) dengan air 1:0, 1:0,25 dan
1:0,5, serta waktu fermentasi 7, 15, dan 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume
biogas optimum sebesar 4,2 liter tercapai pada kondisi perbandingan limbah cair industri tahu
(tanpa proses koagulasi) dengan air sebesar 1:0 (v/v) dengan waktu fermentasi 15 hari. Pada
kondisi ini, penyisihan COD yang dicapai sebesar 46,29 %, TSS sebesar 7,56 %, dan TDS
sebesar 41,85 %. Untuk uji nyala yang dilakukan menghasilkan api biru dan tidak berasap
sehingga dapat dikatakan biogas yang dihasilkaan mengandung metana. Untuk limbah cair
industri tahu dengan proses koagulasi menggunakan biji asam jawa sebanyak 3000 mg/L dengan
ukuran partikel 140 mesh diperoleh volume biogas optimum sebesar 3,1 liter dengan waktu
fermentasi 12 hari pada perbandingan limbah cair industri tahu dengan air sebesar 1:0 (v/v).
Persentase penyisihan COD sebesar 1,45 %, TSS sebesar 77,51 % dan TDS sebesar 44,65 %.
Untuk uji nyala yang dilakukan menghasilkan api biru, sehingga dapat dikatakan biogas yang
dihasilkan mengandung metana. Akan tetapi bila dibandingkan dengan baku mutu yang
dipersyaratkan menurut KepMenLH No. 51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Industri, hasil yang dicapai untuk nilai TDS sudah memenuhi. Untuk nilai COD
mendekati nilai baku yang dipersyaratkan. Sementara untuk nilai TSS belum memenuhi baku
mutu yang dipersyaratkan.
Collections
- Master Theses [137]