dc.contributor.advisor | Harahap, Indra Sati | |
dc.contributor.advisor | Roesyanto | |
dc.contributor.advisor | Iskandar, Rudi | |
dc.contributor.author | Razali | |
dc.date.accessioned | 2021-07-19T02:43:19Z | |
dc.date.available | 2021-07-19T02:43:19Z | |
dc.date.issued | 2008 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36741 | |
dc.description.abstract | The risk of earthquake parameter is the most important factor to describe the
existence of earthquake activities in one area. A model of earthquake source can be
used to predict the potential occurrence of earthquake in the future, in relation to
distance variation, scale, frequency, and the depth of earthquake which determined
by probability analysis, so that the value of earthquake velocity on basement rock can
be obtained. The earthquake wave velocity on basement rock is calculated based on
attenuation function considering the mechanism of the earthquake.
The influence caused by every earthquake on basement rock at the observed location,
was determined in velocity form, using attenuation function with assumption of each
independent earthquake to the point. Distribution of the earthquake influence to the
observed location was determined by using total probability theory of Type I Gumbel
model and attenuation function from Crouse (1991) and Joyner and Boore (1988).
The earthquake wave velocity on basement rock was the input for Shake 2000
application program to determine the propagation velocity of earthquake on soil
layer surface.
The earthquake wave velocity of earthquake on basement rock consisted of 325
locations spread out of North Sumatera. The calculation result was then used to
produce contour of earthquake wave velocity on basement rock in Medan City,
surrounding Medan City area and North Sumatera Province as the result of pre and
pasca earthquake of Nias.
Based on the research result in this thesis, the earthquake wave velocity on basement
rock and soil surface became greater, particularly as the effect of Nias earthquake in
Medan City and the surrounding area as well as North Sumatera. If the result of this
thesis, either before or after the Nias earthquake, compared to SNI 03-1726-2003, the
value of earthquake wave velocity on basement rock was greater than the SNI 03-
1726-2003 itself for Medan city and surrounding area. For North Sumatera area, i.e.
Siborong-borong, Aek Silubung and Desa Buntu Buyu, the earthquake wave velocity
on basement rock was greater. For Tebing Tinggi City, referred to research result,
the value of earthquake wave velocity on basement rock was greater than SNI 03-
1726-2003. | en_US |
dc.description.abstract | Dalam analisa resiko gempa, parameter resiko gempa merupakan faktor yang sangat
penting yang digunakan untuk mendeskripsikan adanya aktifitas gempa dalam suatu
wilayah atau region tertentu. Suatu model sumber gempa dapat digunakan untuk
memprediksikan adanya gempa yang mempunyai potensi untuk terjadi di masa yang
akan datang, dalam kaitannya dengan variasi pada jarak, besarnya gempa, frekuensi
terjadinya, serta kedalamannya yang ditentukan oleh analisis probabilitas, sehingga
diperoleh nilai percepatan gempa di batuan dasar. Percepatan gelombang gempa di
batuan dasar dihitung berdasarkan fungsi atenuasi berdasarkan mekanisme gempa
yang pernah terjadi.
Pengaruh setiap kejadian gempa di batuan dasar pada lokasi yang ditinjau, ditentukan
dalam bentuk percepatan menggunakan fungsi atenuasi dengan asumsi masingmasing
kejadian gempa independen terhadap titik tersebut. Distribusi pengaruh
kejadian gempa tersebut terhadap lokasi yang ditinjau, ditentukan dengan
menggunakan teorema probabilitas total dari model Gumbel Tipe I dan fungsi
atenuasi dari Crouse (1991) dan Joyner and Boore (1988). Percepatan gelombang
gempa di batuan dasar merupakan input bagi program aplikasi Shake2000 guna
menentukan percepatan rambat gelombang gempa di lapisan permukaan tanah.
Percepatan gelombang gempa pada batuan dasar terdiri dari 325 lokasi yang tersebar
di wilayah Sumatera Utara. Hasil perhitungan kemudian digunakan dalam
menghasilkan kontur percepatan gelombang gempa batuan dasar di Kota Medan,
Sekitar Kota Medan dan di Provinsi Sumatera Utara, yakni akibat dari pra dan pasca
gempa Nias.
Berdasarkan hasil penelitian dalam tesis ini bahwa kota Medan dan sekitarnya, serta
di daerah Sumatera Utara sebagian besar akibat terjadinya gempa Nias, percepatan
gelombang gempa pada batuan dasar dan di permukaan tanah bertambah besar. Bila
hasil penelitian dalam tesis ini, baik sebelum maupun sesudah gempa Nias
dibandingkan menurut SNI 03-1726-2003, untuk kota Medan dan sekitarnya nilai
percepatan gelombang gempa di batuan dasar lebih besar yang diberikan oleh SNI
03-1726-2003. Untuk daerah Sumatera Utara ada beberapa kota yakni Siborongborong,
Aek Silubung dan Desa Buntu Buyu hasil penelitian lebih besar nilai
Percepatan gelombang gempa di batuan dasar. Sedangkan untuk Kota Tebing Tinggi
akibat adanya gempa Nias nilai percepatan gelombang gempa di batuan dasar lebih
besar hasil penelitan dari pada SNI 03-1726-2003. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Analisa Resiko Gempa | en_US |
dc.subject | Percepatan Gelombang Gempa | en_US |
dc.subject | Mikrozonasi | en_US |
dc.title | Rekonturing Zona Percepatan Gempa di Permukaan Tanah Propinsi Sumatera Utara dengan Program Aplikasi Shake 2000 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM047016011 | |
dc.description.pages | 244 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |