Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy untuk Meningkatkan Harga Diri pada Anak Enuresis (Effectiveness of Rational Emotive Behavior Therapy To Improve Self-Esteem In Enuresis Children)

Abstract

Self–Esteem enuresis children‟s are lower than normal children‟s (Hagglof, 1998; Thunis 2001; Unalacak, 2004; Ng dan Wong, 2004). Dryden (2006), believes the relationships between self-esteem and irational thinking can used rational emotive behavior therapy (REBT). The research is aimed to know the effectiveness of emotive rational behavior therapy (REBT) to increase the self-esteem of enuresis children. REBT is the cognitive and behavioral therapy which assumes that human‟s cognition, emotion, and behavior are so intercorrelated (Ellis, 2007).This therapy is expected to remove the irrational thinking which eventually the rational one will increase their level of self-esteem. In this research, the experimental design is applied by means of beforeafter study. The samples of subjects are as many as 3 enuresis children whose agerange is from 7-12 y.o. The researcher initially measured the level of self-esteem before and after intervention. The data is analyzed by using parametric statistic, Wilcoxon test, to compare the pretest and postest subjects scores. It isn‟t indicated that their self-esteem significantly increase.. In general, rational emotive behavior therapy (REBT) isn‟t effective to enhance the self esteem of children with enuresis.

Anak enuresis memiliki harga diri lebih rendah dibandingkan anak-anak yang lain (Hagglof, 1998; Thunis 2001; Unalacak, 2004; Ng dan Wong, 2004). Dryden (2006) menunjukkan adanya kaitan antara harga diri dan irational thought yang dapat diatasi dengan rational emotive behavior therapy (REBT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas rational emotive behavior therapy (REBT) dalam meningkatkan harga diri pada anak enuresis. REBT adalah terapi kognitif dan perilaku yang berasumsi bahwa pikiran, emosi dan perilaku manusia merupakan proses yang saling berinteraksi (Ellis, 2007) Dengan terapi ini diharapkan anak enuresis mampu mengubah irational thought tentang dirinya menjadi rasional sehingga harga diri meningkat. Desain penelitian ini adalah desain eksperimental before-after study Sampel penelitian berjumlah 3 orang anak enuresis yang berada pada usia 7-12 tahun. Peneliti memberikan skala harga diri, sebelum terapi dilakukan (pre-test) dan setelah terapi (post-test). Untuk membandingkan skor subjek pada pretest dan posttes, data dianalisis menggunakan parametric dengan Uji Wilcoxon tes. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak setiap subjek menunjukkan perubahaan tingkatan harga diri. Secara umum rational emotive behavior therapy (REBT) kurang efektif dapat meningkatkan harga diri pada anak enuresis.