Optimasi Proses Produksi Gliserol Monooleat Dari Gliserol Hasil Samping Pembuatan Biodiesel
Abstract
Residu gliserol dari hasil samping pembuatan biodiesel pertama sekali dimurnikan pada tahap pretreatment, dengan cara kimia dan fisika untuk memisahkan gliserol kasar dan impuritis (asam-asam lemak dan katalis dan air). Konsentrasi katalis (% KOH), rasio gliserol/asam oleat dan waktu reaksi dioptimasikan untuk memproduksi gliserol monooleat. Rancangan percobaan menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Reaksi esterifikasi antara crude gliserol dan asam oleat dilakukan pada sebuah reaktor terbuat dari gelas ukuran 2,5 liter. Reaktor dilengkapi dengan: pengaduk jenis turbin, gas N2 stripping, kondensor dan pemanas parafin. Kondisi temperatur tetap pada 180°C dan kecepatan putaran pengaduk pada 600 rpm. Sampel gliserol monooleat dianalisa menggunakan gas khromatografi.
Perolehan rata-rata crude gliserol sebesar 16,9% berat dan sisanya impuritis 83,1%. Komposisi rata-rata gliserol kasar mengandung 75,29% berat gliserol, 6,88% asam lemak dan 17,83% bahan organik non gliserol. Perolehan gliserol monooleat optimal adalah 42,35% berat pada penggunaan katalis 0,145% berat, rasio gliserol/asam oleat 1: 1 dan waktu reaksi 77,5 menit. Laju reaksi pembentukan gliserol monooleat diperoleh: r[GMO] = - d[G]/dt = 0,0612 [G][AO] mo1.menit -1. Residu gliserol dari hasil samping pembuatan biodiesel pertama sekali dimurnikan pada tahap pretreatment, dengan cara kimia dan fisika untuk memisahkan gliserol kasar dan impuritis (asam-asam lemak dan katalis dan air). Konsentrasi katalis (% KOH), rasio gliserol/asam oleat dan waktu reaksi dioptimasikan untuk memproduksi gliserol monooleat. Rancangan percobaan menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Reaksi esterifikasi antara crude gliserol dan asam oleat dilakukan pada sebuah reaktor terbuat dari gelas ukuran 2,5 liter. Reaktor dilengkapi dengan: pengaduk jenis turbin, gas N2 stripping, kondensor dan pemanas parafin. Kondisi temperatur tetap pada 180°C dan kecepatan putaran pengaduk pada 600 rpm. Sampel gliserol monooleat dianalisa menggunakan gas khromatografi.
Perolehan rata-rata crude gliserol sebesar 16,9% berat dan sisanya impuritis 83,1%. Komposisi rata-rata gliserol kasar mengandung 75,29% berat gliserol, 6,88% asam lemak dan 17,83% bahan organik non gliserol. Perolehan gliserol monooleat optimal adalah 42,35% berat pada penggunaan katalis 0,145% berat, rasio gliserol/asam oleat 1: 1 dan waktu reaksi 77,5 menit. Laju reaksi pembentukan gliserol monooleat diperoleh: r[GMO] = - d[G]/dt = 0,0612 [G][AO] mo1.menit -1.
Collections
- Master Theses [139]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Optimasi Proses Produksi Gliserol Monooleat dari Gliserol Hasil Samping Pembuatan Biodesel
Pardi (Universitas Sumatera Utara, 2005)Glycerol residuefrom by product ofbiodiesel processing once be purified by chemical and physical pretreatments to dissociate crude glycerol and impurities (fatty acids, catalyst and water). Catalyst concentration (% weigh ... -
Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gliserol Monooleat dengan Esterifikasi Gliserol Hasil Samping Pembuatan Biodiesel dan Asam Oleat Kapasitas Produksi 27.500 Ton/Tahun
Tampubolon, Simon Fretello (Universitas Sumatera Utara, 2010)Plastik telah dikenal luas dalam kehidupan manusia. Berbagai barang kebutuhan hidup mulai barang-barang sederhana hingga barang-barang berteknologi terus meningkat menumbuhkan kekhawatiran mengenai dampak buruknya ... -
Pengaruh Plastisiser Gliserol dan Poligliserol Asetat (PGA) terhadap Biodegradasi Plastik Polipropilen/Kitosan dengan Bakteri Effective Microorganism 4 (Em4)
Siregar, Rohimah (Universitas Sumatera Utara, 2016)Attempts to tackle environmental problems against hard-to-degrade plastic materials have been widely practiced. One of them was by using Effective Microorganism 4 (EM4) bacteria. Preparation of polypropylene / chitosan (PP ...