Mobilitas Sosial antar Generasi Petani (Studi Deskriptif di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

Abstract

Social mobility is the movement of a person or a change in one's position in society. To determine social mobility in the community, researchers used four indicators, namely education, employment, income and asset ownership. The theory used in this research is Horton & Hunt's theory of mobility. Through this research, the researcher wanted to see how the mobility that occurs between generations of farmers in Purba District. This research is a qualitative descriptive study that aims to reveal events or facts, phenomena, and circumstances that occur by interpreting and describing the data related to the current situation in society. The informants in this study were 12 informants. Data collection was used by using three methods, namely semi-structured interviews, interviews and documentation. Data interpretation is carried out in stages starting from data collection, data reduction to obtaining conclusions and recommendations. Based on the results of the study, it is known that vertical and horizontal social mobility occurs in farmers in Purba District both in the aspects of education, employment, income and asset ownership. Some informants experience horizontal social mobility where parents and children have the same job as their parents. However, in terms of income, their children get a higher income than their parents by working hard to earn additional income. Social mobility Farmers in the research location are open social mobility where parents try to send their children to a higher level in order to raise the family's status. The obstacles encountered by farmers are in the form of individual obstacles, while among children of farmers are structural obstacles and individual obstacles.

Mobilitas sosial merupakan perpindahan seseorang atau perubahan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Untuk menentukan mobilitas sosial dalam masyarakat peneliti menggunakan empat indikator yaitu pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kepemilikan aset. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mobilitas Horton& Hunt. Lewat penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana mobilitas yang terjadi antar generasi pada petani di Kecamatan Purba. Penelitian ini merupakan penelitian desktiptif kualitatif yang bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, fenomena, dan keadaan yang terjadi dengan menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi dalam masyarakat. Informan dalam penelitian ini sebanyak 12 informan. Pengumpulan data digunakan dengan menggunakan tiga metode yaitu wawancara semi struktur, wawancara da n dokumentasi. Interpretasi data dilakukan secara bertahap mulai pengumpulan data, reduksi data hingga memperoleh kesimpulan dan rekomendasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mobilitas sosial secara vertikal maupun horizontal terjadi pada petani di Kecamatan Purba baik dalam aspek pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kepemilikan aset. Beberapa informan mengalami mobilitas sosial horizontal dimana orangtua dan anaknya memiliki pekerjaan yang sama dengan orangtuanya. Akan tetapi dalam aspek pendapatan anaknya memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orangtuanya dengan cara bekerja keras untuk memperoleh tambahan penghasilan. Mobilitas sosial Petani di lokasi penelitian merupakan mobilitas sosial terbuka dimana orangtua berusaha menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi supaya dapat mengangkat derajat keluarga. Adapun hambatan- hambatan yang ditemui pada petani ialah berupa hambatan individu sedangkan pada anak petani adalah hambatan struktural dan hambatan individu.