Taksonomi dan Distribusi Jamblang (Syzygium Cumini (L) Skeels) di Aceh Besar
View/ Open
Date
2014Author
Hrp, Afridah Fattia Rosannah
Advisor(s)
Pasaribu, Nursahara
Hannum, Saleha
Metadata
Show full item recordAbstract
The study to determine the taxonomy and distribution of jamblang (Syzygium
cumini (L Skeels) has been carried out in district of Aceh Besar from December
2013 until August 2014. Data was collected through observation covering
morphology, chemical and physical factors of soil (N, P and K elements), the
distribution, and the secondary metabolite content. The results of present study
indicate that morphological data of vegetative and generative organs are relatively
similar in all locations. The analysis of soil showed the content of N, P, and K are
different for every location. Nitrogen content is 0.06 to 0.15%, Phosphorus 8.44 to
9.56 ppm, and Potassium is 0.075 to 1.054 m.e/100g. The result of ecological
study indicates that all jamblang occupy various types of habitats in a mixture of
dry land agricultural. Syzygium cumini is found in a lowland area from coastal
area to 133 m above sea level, annual rainfall 1500-2500 mm / year with chromic
fluvisol soil types. Phytochemical analysis of this species suggest there are three
groups of secondary metabolites which are alkaloid, phenols (flavonoids, tannins,
saponins), and steroid determined in leaves, fruit and bark. Metabolite content of
those plant parts are relatively similar except a flavonoids compound is not found
on fruit and bark of Syzygium cumini. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui taksonomi dan distribusi jamblang
(Syzygium cumini (L Skeels) telah dilakukan di Aceh Besar dari Desember 2013
sampai Agustus 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi meliputi
parameter morfologi organ vegetatif dan generatif, faktor fisik kimia tanah (unsur
N, P dan K), persebaran dan kandungan metabolit sekunder. Hasil penelitian
morfologi organ tidak memperlihatkan adanya variasi di semua lokasi. Analisis
unsur N, P, dan K tanah memperlihatkan perbedaan pada masing-masing daerah.
Kadar nitrogen berkisar 0,06-0,15%, posfor 8,44-9,56 ppm, dan kalium 0,075-
1,054 m.e/100g. Analisis ekologi memperlihatkan jamblang mendiami beragam
habitat pada pertanian lahan kering campuran. Umumnya tumbuh pada dataran
rendah mulai dari pinggir pantai hingga ketinggian 133 m dpl, pada curah hujan
1500-2500 mm/tahun, dan tipe tanah chromic fluvisol. Analisis fitokimia
menunjukkan jamblang memiliki senyawa alkaloid, fenol (flavonoid, tanin,
saponin) dan steroid. Kandungan metabolit sekunder pada daun, buah dan kulit
batang sangat mirip kecuali pada buah dan kulit batang tidak ditemukan senyawa
flavonoid dari gugus fenol.
Collections
- Master Theses [249]