Modalitas pada Teks Naskah Kaba Minangkabau “Anggun Nan Tungga si Magek Jabang” Episode : ke Balai nan Kodo Baha
View/ Open
Date
2010Author
Khairani, Ita
Advisor(s)
Saragih, Amrin
Sembiring, Matius C.A.
Metadata
Show full item recordAbstract
The title of this research is The Modalities of Kaba Minangkabau “Anggun
Nan Tungga Si Magek Jabang” manuscript Episode: Ke Balai Nan Kodo Baha.
The objective of the study is to describe realization of modalities, to find the
dominant type of modality, and how is the modality realized in the Kaba
Minangkabau “Anggun Nan Tunda Si Magek Jabang” Episode: Ke Balai Nan Kodo
Baha (furthermore spelled as ANTSMJ Episode: KBNKB) manuscript, based on
Systemic-Functional Linguistics (SFL) Theory. The method used in this research is
descriptive-qualitative. The research data consist of written data from ANTSMJ
Episode: KBNKB text, which are usually performed by a tukang kaba or sijobang.
The researcher take part as the main instrument in identifying and
interpreting. The data by carrying out several exposition and description toward the
text. Data are identified by several techniques such as reading, observing, and
notation technique. The data analysis done by dividing them into two parts, which
are modalization and modulation. Modalization into two parts, which are
probabilities and frequency, whereas modulation are requirements and frequency.
Based on the result of the analysis of modality obtained, the Kaba
Minangkabau ANTSMJ Episode: KBNKB manusript are consist of 1368 clauses, also
897 modality that consist of modalitation (Probabilities and frequency), and
modulation (Requirements and Frequency), and also have found that the dominant
modality is at 315 Middle Probability (35,11%).
The findings have shown that the manuscript of Kaba Minangkabau ANTSMJ
Episode: KBNKB have 621 or 69,24% modality compared to 276 or 30,76%
modulation. Viewed from the manuscript’s structure of modalitation based on Middle
Probability, thus can be considered that the society of Minangnese frequently
expresses something indirectly, instead by using probabilities. Based on the findings
text, the speaker tries to educate the listeners by describing what would happen if we
do or done something. And based on this phemomenon, we are expected to be
cautious and wise. Judul penelitian ini adalah Modalitas Pada Teks Naskah Kaba
Minangkabau “Anggun Nan Tungga Si Magek Jabang” Episode : Ke Balai Nan
Kodo Baha.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan realisasi modalitas, menemukan
modalitas yang dominan, dan bagaimana realisasi modalitas tersebut pada teks
naskah Kaba Minangkabau “Anggun Nan Tungga Si Magek Jabang” Episode : Ke
Balai Nan Kodo Baha (selanjutnya disebut ANTSMJ Episode : KBNKB)
berdasarkan teori Linguistik Fungsional Sistemik (LFS). Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian adalah data tertulis
pada teks naskah ANTSMJ Episode : KBNKB yang disampaikan oleh seorang
tukang kaba atau sijobang.
Peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan dan
penginterpretasian data dengan melakukan kegiatan pemaparan dan deskripsi
terhadap objek penelitian. Data dikumpulkan dengan teknik baca, simak dan catat.
Analisis data merupakan analisis isi dari modalitas secara deskriptif. Analisis
modalitas dilakukan dengan membaginya menjadi dua yaitu modalisasi dan modulasi.
Modalisasi terbagi menjadi dua yaitu probabilitas dan keseringan, sedangkan
modulasi terbagi menjadi dua yaitu keharusan dan kecenderungan.
Berdasarkan hasil analisis modalitas diperoleh hasil penelitian bahwa dalam
teks naskah Kaba Minangkabau ANTSMJ Episode : KBNKB terdiri dari 1368 klausa
dan ditemukan sebanyak 897 modalitas yang terdiri dari modalisasi (Probabilitas dan
Keseringan) dan modulasi (Keharusan dan Kecenderungan), serta ditemukan
modalitas yang dominan pada Probabilitas Menengah 315 (35,11%)
Temuan penelitian telah menunjukkan bahwa teks naskah Kaba Minangkabau
ANTSMJ Episode : KBNKB memiliki modalitas sebesar 621 atau 69,24% dibanding
jenis modalitas Modulation (modulasi) sebesar 276 atau 30,76%. Dilihat dari struktur
modalitas di dalam teks naskah Kaba Minangkabau ANTSMJ Episode : KBNKB
Dengan dominannya modalitas Modalization (Modalisasi) pada Probabilitas
Menengah maka dapat dikatakan bahwa realitas budaya masyarakat Minang yang
cenderung mengungkapkan sesuatu tersebut secara tidak langsung, melainkan dengan
menggunakan kemungkinan – kemungkinan yang besar terjadi. Dalam cerita ini
penutur juga berusaha mendidik pendengar dengan mencoba memberikan gambaran
ataupun dampak yang akan terjadi yang akan terjadi jika sesuatu hal yang akan
dilakukannya. Dan dengan adanya fenomena seperti ini memaksa kita untuk berhati –
hati, dengan tidak mengambil sesuatu unsur begitu saja, dan tidak boleh menyalahkan
begitu saja.