dc.contributor.advisor | Lubis, Lusiana Andriani | |
dc.contributor.advisor | Zuska, Fikarwin | |
dc.contributor.author | Fadhliah, Ita | |
dc.date.accessioned | 2021-07-23T04:04:39Z | |
dc.date.available | 2021-07-23T04:04:39Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/37460 | |
dc.description.abstract | The purpose of this research is to determine the intercultural communication and Intercultural Communication Competence among Taluak’s Society and Acehnese at Tapaktuan, South Aceh. Qualitative descriptive used in research method with the constructivist paradigm. Data obtained by interview, observation and documentation. The subjects research consist of seven people Taluak’s public and Acehnese in Tapaktuan South Aceh. The results showed that the Taluak’s society is a society that were established as a tribe in the Aceh’s province. In general, the spread on the South-West coast of Aceh one of them in South Aceh’s regency precisely at Tapaktuan. They settled down and mingle with the Acehnese to carry their identity either of the language, food and customs. In terms of social customs of Taluak’s society and Acehnese still retain their customs, more factors play an important role in all patterns of life because it is typical of their respective areas. The intercultural communication visible shift in the language of the Acehnese are marked with a small number of people who use the Aceh’s language in everyday life. In addition, the Aceh’s language used in mixed with the dialect Jamee. The intercultural communication competence Taluak’s and Acehnese society looks through motivation, knowledge and their skills in communicating. In addition, identity also affected communication skills in intercultural interaction. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi antarbudaya dan kompetensi komunikasi antarbudaya masyarakat Taluak dan masyarakat Aceh di Tapaktuan Aceh Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Data yang diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian sebanyak tujuh orang yang terdiri dari tokoh masyarakat Taluak dan masyarakat Aceh di Tapaktuan Aceh Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Taluak merupakan masyarakat yang sudah ditetapkan sebagai suku di Provinsi Aceh. Pada umumnya, tersebar di bagian pantai Barat-Selatan Aceh salah satunya di Kabupaten Aceh Selatan tepatnya di Tapaktuan. Mereka menetap dan berbaur dengan masyarakat Aceh dengan membawa identitas diri mereka baik dari bahasa, makanan dan adat istiadat. Dari segi adat istiadat masyarakat Taluak dan masyarakat Aceh masih mempertahankan adat istiadat mereka, faktor adat istiadat memegang peranan penting di dalam segala pola kehidupan karena itu merupakan ciri khas daerah masing-masing. Proses komunikasi antarbudaya terlihat adanya pergeseran bahasa pada masyarakat Aceh ditandai dengan semakin sedikitnya jumlah masyarakat yang memakai bahasa Aceh dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, bahasa Aceh yang digunakan sudah bercampur dengan dialek bahasa Jamee. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Kompetensi Komunikasi Antarbudaya | en_US |
dc.subject | Masyarakat Taluak | en_US |
dc.subject | Masyarakat Aceh | en_US |
dc.title | Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Taluak dan Masyarakat Aceh di Tapaktuan Aceh Selatan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM147045018 | |
dc.description.pages | 13 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |