Show simple item record

dc.contributor.advisorHalim, Binarwan
dc.contributor.advisorRusda, Muhammad
dc.contributor.authorSiregar, Boy Rivai Pandapotan
dc.date.accessioned2021-07-23T04:34:05Z
dc.date.available2021-07-23T04:34:05Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/37486
dc.description.abstractTujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Adakah Korelasi yang signifikan antara Aliran darah Corpus Luteum dengan Konsentrasi serum Progesteron pada Fase Luteal wanita infertil.Dan untuk menilai parameter manakah dari Aliran Darah Corpus Luteum yang menjadi Prediktor terbaik untuk menegakkan diagnosa Defek Fase Luteal sebagai parameter diagnostik alternatif selain melalui penilaian Kadar Serum Progesteron Rancangan Penelitian : Penelitian ini merupakan suatu penelitian survei analitik dengan menggunakan rancangan potong lintang (cross sectional study),dilaksanakan di Unit / Sub-Divisi Teknologi Reproduksi Bayi Tabung, Divisi FER, Dept Obgin ,FK-USU “Halim Fertility Centre”, Medan,berlangsung dimulai dari 1 November 2010 sampai dengan 30 April 2011. Sampel penelitian adalah semua wanita infertil yang merupakan wanita usia reproduksi ( 15 – 45 tahun ) yang yang dilakukan dengan Consecutive Sampling diseleksi menurut kriteria inklusi dan eksklusi yang datang memeriksakan diri ,kemudian yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia ikut serta,diambil sebagai sampel penelitian. Dengan rumus Korelasi Pearson (r = 0.433) dari liteartur, didapatkan sebanyak 41 sampel. Data – data yang dikumpulkan dibuat dalam Tabulasi Induk, diolah secara komputerisasi dengan menggunakan SPSS versi 19.0. Data disajikan dengan nilai Rata-rata ± Standar Deviasi . Data disajikan dalam bentuk Grafik Scattered Dot. Untuk melihat hubungan signifikansi antar variabel dilakukan dengan analisis korelasi Pearson dan dinyatakan bermakna jika nilai p < 0.05, dan dengan menggunakan nilai r untuk melihat kuatnya hubungan antar variabel penelitian. Hubungan akan semakin kuat jika mendekati nilai +1 atau -1Arah korelasi dinyatakan positif (+) jika ditemukan variabel yang satu berbanding lurus dengan variabel yang lainnya dan negatif (-) jika ditemukan variabel yang satu berbanding terbalik dengan variabel yang lainnya Material dan Metode Penelitian : Tiap responden yang memenuhi kriteria inklusi masing masing diberikan Chart Suhu Basal Badan untuk dicatat suhu basal badannya pada pagi hari setiap hari selama 28 hari. Hari ke 14 diperkirakan merupakan suhu terendah selama siklus, dan dinyatakan sebagai hari ovulasi. Setelah ovulasi, terbentuk Corpus Luteum yang memproduksi Progesteron. Puncak fase Luteal yaitu 7 hari setelah ovulasi. Pada hari ke 21 pasien diminta datang untuk dilakukan pemeriksaan konsentrasi serum progesteron,dan selanjutnya dilakukan USG Power Doppler Transvaginal untuk menilai Aliran darah Corpus Luteum (PSV,EDV,PI,RI,Volume Corpus Luteum), kemudian data dikumpulkan sampai 41 sampel terpenuhi dan ditabulasi, lalu dilakukan Uji Korelasi Pearson. Hasil Penelitian : Dengan uji korelasi Pearson, secara statistik ditemukan hubungan yang bermakna antara kadar serum Progesterone dan Peak Systolic Velocity (PSV) pada Corpus Luteum dengan nilai p=0.000 (p<0.05) dan ditemukan hubungan korelasi positif dengan kekuatan kuat dengan nilai r = 0.567. Ditemukan hubungan yang bermakna antara kadar serum Progesterone dan End Diastolic Velocity (EDV) pada Corpus Luteum dengan nilai p=0.000 (p<0.05) dan ditemukan hubungan korelasi positif dengan kekuatan kuat dengan nilai r = 0.604 Ditemukan hubungan yang bermakna antara kadar serum Progesteron (ng/ml) dan Pulsatility Index pada Corpus Luteum dengan nilai p = 0.032 (p<0.05) dan ditemukan hubungan korelasi negatif dengan kekuatan lemah dengan nilai r = -0.332. Ditemukan hubungan yang bermakna antara kadar serum Progesteron dan Resistance Index pada Corpus Luteum dengan nilai p = 0.002 ( p < 0.05 ); dan ditemukan hubungan korelasi negatif dengan kekuatan sedang dengan nilai r = - 0.463. Ditemukan hubungan yang tidak bermakna antara kadar serum Progesteron dan Volume Corpus Luteum (mm3) dengan nilai p = 0.992 ( p > 0.05 ) dan ditemukan hubungan korelasi positif dengan kekuatan sangat lemah dengan nilai r = 0.002. Diperoleh nilai cut off point dari Pulsatility Index (PI) sebagai alat diagnostik yang paling baik nilai AUC-nya (AUC=70,1%) dibandingkan dengan variabel-variabel prediktor (alat diagnostik ) lainnya pada defek fase luteal adalah 1,085 dengan sensitivitas 73,3 % dan spesifisitas 66,7 %. Kesimpulan : Ada korelasi yang bermakna antara Peak Systolic Velocity (PSV) Aliran Darah Corpus Luteum dengan Konsentrasi Serum Progesteron dan ditemukan hubungan korelasi positif dengan Kekuatan Korelasi sedang. Ada korelasi yang bermakna antara End Diastolic Velocity (EDV) Aliran Darah Corpus Luteum dengan Konsentrasi Serum Progesteron dan ditemukan hubungan korelasi positif dengan Kekuatan Korelasi kuat. Ada korelasi yang bermakna antara Pulsatility Index Aliran Darah Corpus Luteum dengan Konsentrasi Serum Progesteron dan ditemukan hubungan korelasi negatif dengan Kekuatan Korelasi lemah .Ada korelasi yang bermakna antara Resistance Index Aliran Darah Corpus Luteum dengan Konsentrasi Serum Progesteron dan ditemukan hubungan Korelasi negatif dengan Kekuatan Korelasi sedang. Ada Korelasi yang tidak bermakna antara Volume Corpus Luteum (mm3) dengan Konsentrasi Serum Progesteron dan ditemukan hubungan korelasi positif dengan kekuatan Korelasi sangat lemah Diperoleh nilai Pulsatility Index (PI) sebagai nilai untuk alat diagnostik yang paling baik , dimana nilai AUC-nya (AUC=70,1%) dibandingkan dengan variabel-variabel prediktor (alat diagnostik ) lainnya pada defek fase luteal ,dengan nilai cut-off point nya adalah 1,085 dengan sensitivitas 73,3 % dan spesifisitas 66,7 %.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSuhu Basal Badanen_US
dc.subjectVolume Corpus Luteumen_US
dc.subjectPeak Systolic Velocityen_US
dc.subjectEnd Diastolic Velocityen_US
dc.subjectPulsatility Indexen_US
dc.subjectResistance Indexen_US
dc.subjectKonsentrasi Serum Progesteronen_US
dc.subjectDefek Fase Lutealen_US
dc.titleKorelasi antara Aliran Darah Corpus Luteum dengan Konsentrasi Serum Progesteron pada Wanita Infertilen_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages174 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record