Hubungan Berat Badan Lahir dan Usia Gestasi terhadap Terjadinya Gangguan Fungsi Tiroid pada Neonatus Sakit yang Dirawat di NICU
View/ Open
Date
2014Author
Robbiyah, Nur
Advisor(s)
Hakimi
Deliana, Melda
Metadata
Show full item recordAbstract
Background Thyroid dysfunction often occurs in infants under intensive care.
Transient hypothiroksinemia is the most common thyroid dysfunction in preterm and
sick infant characterized reduction in serum level of T4 but with normal TSH level.
Objectives To investigate the relationship between birth weigth and gestational age
with thyroid dysfunction of the sick newborn infants.
Methods A cross-sectional study was conducted in infants aged 2 to 7 days which
fulfilled inclution and exlution criteria.at NICU of H. Adam Malik Hospital Medan
from Oktober to December 2013. Infan's blood sampling taken for T3,T4 and TSH
level, than the risk factors and serum thyroid hormone were analyzed by using chi square
Results We enrolled 49 infanst, We found 19 (38%) subject gestational age less
than 34 weeks, twenty (40%) subject with birth weigth less than 1500 grams.
Twenty (40%) infants were diagnosed as sepsis and 24 (49%) infants were
diagnosed as respiratory distress. fourteen (28.6%) infants had low thyroxine level
were catagorized as having hypothyroxinemia. None of our subject had congenital
hypothyroidism. risk factors which have significant related with thyroid dysfunction
were gestation age less than 34 weeks (P= 0.0001), birth weigth less than 1500
grams (P= 0.0001) and respiratory distress (P= 0.0001). Multivariate analysis
showed that only gestational age was significantly associated with thyroid
dysfunction (P=0.0001)
test and logistic regression.
Conclusion Gestation age less than 34 weeks significantly associated with the
occurrence of thyroid dysfunction Latar Belakang Pada bayi prematur, jaras tiroid belum berkembang sempurna,
sehingga menyebabkan terjadinya gangguan fungsi tiroid.. Hipotiroksinemia
transien merupakan gangguan fungsi tiroid yang sering terjadi pada bayi prematur
dan bayi sakit dengan karakteristik dijumpai penurunan kadar hormon tiroksin (T4)
tanpa peningkatan kadar Thyroid Stimulating hormone (TSH).
Tujuan Untuk mengetahui apakah ada hubungan berat badan lahir dan usia gestasi
terhadap terjadinya gangguan fungsi tiroid pada bayi sakit.
Metode Studi cross-sectional dilakukan pada bayi usia 2 sampai 7 hari yang
memenuhi criteria inklusi dan eksklusi di ruang rawat inap NICU RSUP Haji Adam
Malik Medan pada bulan Oktober 2013 sampai Desember 2013. Dilakukan
pemeriksaan T3, T4, TSH. Selanjutnya dianalisa faktor-faktor risiko dan
hubungannya dengan gangguan fungsi tiroid dengan menggunakan uji chi-square
dan uji regressi logistik.
Hasil Dari 49 bayi, dijumpai bayi yang lahir pada usia gestasi < 34 minggu yaitu
sebanyak 19 subjek (38%). Dua puluh bayi (40 %) lahir dengan berat badan <1500
gram. Sebanyak 20 bayi (40%) dengan sepsis dan 24 bayi (49%) dengan
respiratory distress. Empat belas bayi (28.6%) dengan kadar T4 rendah
dikategorikan sebagai hipotiroksinemia transien. Tidak dijumpai hipotiroid kongenital.
Faktor risiko yang mempunyai hubungan yang signifikan terhadap gangguan fungsi
tiroid yaitu usia gestasi kurang dari 34 minggu, (P= 0.0001), berat badan lahir
kurang dari 1500 gram (P= 0.0001) dan respiratory distress (P= 0.0001). Pada
analisa multivariat didapati hanya usia gestasi kurang dari 34 minggu (P= 0.0001)
berhubungan secara signifikan dengan terjadinya gangguan fungsi tiroid.
Kesimpulan Usia gestasi kurang dari 34 minggu secara signifikan berhubungan
dengan terjadinya gangguan fungsi tiroid.
Collections
- Master Theses [351]