Show simple item record

dc.contributor.advisorMatondang, Rahim
dc.contributor.advisorNazaruddin
dc.contributor.authorYulizham
dc.date.accessioned2021-07-26T04:13:52Z
dc.date.available2021-07-26T04:13:52Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/37702
dc.description.abstractInstalasi farmasi merupakan satu-satunya bagian unit rumah sakit yang betanggung jawab penuh mulai dari perencanaan, pemilihan, penetapan spesifikasi, pengadaan, pengendalian mutu, penyimpanan, distribusi bagi penderita, pemantauan efek dan pemberian informasi Nilai sisa persediaan obat yang sangat besar menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi Instalsasi Farmasi rumah sakit. Misalnya saja nilai investasi stok akhir obat Safol Inj 200mg/20ml pada tahun 2008 sangat besar yang mencapai Rp.365.124.600.-, maka perlua ada kajian khusu untuk mengatasi permasalahan ini. Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi RSUP H Adam Malik maka masalah system persediaan perlu diperbaiki dan sebisa mungkin untuk memperoleh nilai perseidaan yang efesien. Data pemakaian riil sebagai dasar penentuan klasifikasi ABC diambil dari data 33 periode bulan yang lalu (Januari 2007 s/d September 2009.) Klasifikasi ABC membagi semua obat yang menjadi tiga kelompok , dimana obat kelas A terdiri dari 6 item obat. Pemilihan metode peramalan dilakukan terhadap obat kelas A berdasarkan data penggunaan obat selama 33 bulan (Januari 2007 s/d September 2009). Dari karakteristik data penggunaan obat kelas A maka metode peramalan yang terpilih adalah metode Pemulusan Eksponensial (Eksponensial Smoothing) dengan konstanta pemulusan 0,9. Hasil dari metode peramalan ini adalah untuk memprediksi pemakaian obat untuk masa yang akan datang.. Berdasarkan analisis ABC dari 60 jenis obat rutin yang dipakai di Instalasi Farmasi yang termasuk golongan obat A sebanayak 6 item dengan nilai investasi sebesar Rp. 3.294.668.709 atau 73,86%. Golngan Obat B sebanayk 10 item dengan nilai investasi sebesar Rp. 752.186.004 atau 16,86% dari total investasi. Golongan Obat C sebanyak 44 item dengan nilai investasi sebesar Rp. 414.069.725 atau 9,28% dari total investasi.. Dan untuk melihat persediaan yang paling ekonomis digunakan model EOQ (Economics Order Quantity). Selama tiga tahun terakhir penghematan biaya persediaan keenam obat dengan menggunakan metode EOQ setiap tahun (2007, 2008 dan 2009) masing-masing adalah Rp.110.731.597,41 ; Rp. 277. 187.377,55 dan Rp. 190.970696,93en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAnalisis ABCen_US
dc.subjectEOQ (Economics Order Quantiiy) Universitasen_US
dc.titleAnalisis Pengendalaian Persediaan Obat Menggunakan Metode EOG (Economics Order Quantity) pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM037025034
dc.description.pages115 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record