Karakteristik Implant Failure pada Pasien yang Menjalani Orif Plate and Screw pada Anggota Gerak Bawah di RSUP HAM Medan Tahun 2015-2019
View/ Open
Date
2021Author
Ritonga, Irfan
Advisor(s)
Siregar, Chairindi
Ketaren, Aga S Putera
Metadata
Show full item recordAbstract
Objectives
Orthopaedic implant is an artificial mechanical device which is installed on the
musculoskeletal system in human and exposed with living cells, tissue, and biologic fluid so
it can be a failure because of various factors. The purpose of this research to determine the
charateristic of patient with implant failure who had ORIF with Plate and Screw in Haji
Adam Malik General Hospital.
Materials and Method
The type of research conducted is a retrospective descriptive with cohort method. This study
was conducted in Medan Haji Adam Malik General Hospital during the period of January
2015 – December 2019. The data used is secondary data taken from the records in the
patient’s medical record. The collected medical and demographic data is tabulated and
presented in the form of a frequency distribution diagram or table and analyzed descriptively
using total sampling.
Results
During the period of research found from the medical record data of Medan Haji Adam Malik
Hospital, there were 383 patients who had operation procedure and found 30 patient with
implant failure (7,83%). The charateristic of patient’s gender is female as many as 9 patients
(30%) and male as many as 21 patients (70%). The charateristics distribution range of age
are11-20 years old as many as 6 patients (20%), 21-30 years old as many as 8 patients
(26,7%), 31-40 years old as many as 4 patients (13,3%), 41-50 years old as many as 5
patients (16,7%), 51-60 years old as many as 6 patients (20%), and 61-70 patients as many as
1 patient (3,3%). The charateristics distribution of years of implant failure occurred on 2015
as many as 9 patients (30%), on 2016 as many as 7 patients (23,3%), on 2017 as many as 7
patients (23,3%), on 2018 as many as 4 patients (13,3%), and on 2019 as many as 3 patients
(10%). The charateristics distribution location of implant failure are on proximal femur as
many as 3 patients (10%), shaft femur as many as 19 patients (63,3%), distal femur as many
as 3 patients (10%), shaft tibia as many as 3 patients (10%), distal tibia as many as 1 patient
(3,3%), and distal fibula as many as 1 patient (3,3%). The charateristics distribution type of
implant who had implant failure are locking plate as many as 2 patients (6,7%) and nonxiii
locking plate as many as 28 patients (93,3%). The charateristic distribution of patient
expriencing implant failure is minimum 1 month and maximum 10 months with average 3,5
months. The charateristics distribution cause of implant failure are early weight bearing as
many as 18 patients (60%), fall slipped as many as 5 patients (16,7%), and infection as many
as 7 patients (23,3%). The charateristics distribution type of fracture are open fractures 6
patients (20%) and closed fractures as many as 24 patients (80%). The charateristics
distribution pattern of fractures are transverse as many as 1 patient (3,3%), oblique as many
as 5 patients (16,7%), spiral as many as 6 patients (20%), comminutive as many as 17
patients (56,7%), and segmental as many as 1 patient (3,3%). The charateristics distribution
of implant failure are plate as any as 16 patients (53,3%) and screw as many as 14 patients
(46,7%).
Conclusion
Based on the study, it was found that the most patients who had implant failure is male in a
range of 30 – 40 years old. The most common location of implant failure on lower extremity
is shaft femur. The most common type of plate is non-locking plate. Range of time of implant
failure is 3 – 4 months. The most common caused of implant failure is disobidient with
doctor’s post operative instruction. Open fractures and infection are the higest risk factor
which caused implant failure. Objektif
Implan orthopaedi merupakan alat mekanis buatan yang dipasang pada sistem
muskuloskeletal manusia yang terkespos dengan sel yang hidup, jaringan, dan cairan biologis
sehingga dapat mengalami suatu kegagalan akibat berbagai macam faktor. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui karateristik implant failure pada pasien yang menjalani ORIF
Plate and Screw di RSUP Haji Adam Malik Medan.
Material dan Metode
Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian retrospektif dengan pendekatan
kohort. Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan berdasarkan rekam medis
penderita implant failure selama rentang waktu Januari 2015 – Desember 2019. Data yang
digunakan adalah data sekunder yang diambil dari pencatatan pada rekam medik pasien. Data
medis dan demografi yang terhimpun ditabulasi dan disajikan dalam bentuk diagram atau
tabel distribusi frekuensi serta dianalisa secara deskriptif atau tabel distribusi frekuensi serta
dianalisa secara deskriptif menggunakan total sampling.
Hasil
Selama kurun waktu penelitian dijumpai dari data rekam medis RSUP Haji Adam Malik
Medan dijumpai seluruh operasi anggota gerak bawah dari tahun 2015 – 2019 diapatkan
sebanyak 383 operasi dimana terdapat 30 pasien yang mengalami implant failure (7,83%).
Karateriksik jenis kelamin subjek yang mengalami kejadian implant failure sebanyak
perempuan 9 orang (30%) dan laki-laki 21 orang (70%). Karateriksik rentang usia subjek
yang mengalami kejadian implant failure yaitu 11-20 tahun sebanyak 6 orang (20%), 21-30
tahun sebanyak 8 orang (26,7%), 31-40 tahun sebanyak 4 orang (13,3%), 41-50 tahun
sebanyak 5 orang (16,7%), 51-60 tahun sebanyak 6 orang (20%), 61-70 tahun sebanyak 1
orang (3,3%). Karateriksik tahun terjadinya implant failure adalah tahun 2015 sebanyak 9
orang (30%), tahun 2016 sebanyak 7 orang (23,3%), tahun 2017 sebanyak 7 orang (23,3%),
tahun 2018 sebanyak 4 orang (13,3%), dan tahun 2019 sebanyak 3 orang (10%). Distribusi
karateristik lokasi yang mengalami implant failure adalah proximal femur sebanyak 3 pasien
(10%), shaft femur 19 pasien (63,3%), distal femur sebanyak 3 pasien (10%), shaft tibia
sebanyak 3 pasien (10%), distal tibia sebanyak 1 pasien (3,3%), dan distal fibula sebanyak 1
xi
pasien (3,3%). Distribusi karateristik jenis implant yang mengalami implant failure adalah
locking plate sebanyak 2 pasien (6,7%) dan non-locking plate sebanyak 28 pasien (93,3%).
Distribusi karateristik waktu pasien yang mengalami implant failure adalah minimum 1 bulan
dan maximum 10 bulan dengan rata-rata 3,5 bulan. Distribusi pennyebab terjadinya implant
failure adalah early weight bearing sebanyak 18 orang (60%), fall slipped 5 orang (16,7%),
dan infeksi sebanyak 7 orang (23,3%). Distribusi karateristik jenis patahan pasien adalah
patah terbuka sebanyak 6 orang (20%) dan patah tertutup sebanyak 24 orang (80%).
Distribusi karateristik pola patahan adalah transverse sebanyak 1 orang (3,3%), oblique
sebanyak 5 orang (16,7%), spiral sebanyak 6 orang (20%), kominutif sebanyak 17 orang
(56,7%), dan segmental sebanyak 1 orang (3,3%). Distribusi karateristik impaln yang
menglami kegagalan adalah plate sebanyak 16 orang (53,3%), dan screw sebanyak 14 orang
(46,7%).
Kesimpulan
Dari hasil studi yang dilakukan, didapati bahwa pasien yang paling banyak terjadi implant
failure berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 30-40tahun. Lokasi pada ekstremitas
bawah yang lebih sering adalah pada shaft femur. Plat yang lebih banyak mengalami kasus
implant failure adalah plat non-locking. Jangka waktu failure dari awal pemasangan dan juga
terjadi failure adalah 3-4 bulan. Penyebab yang sering menyebabkan adalah ketidakpatuhan
pasien dengan instruksi dokter paska operasi. Patah tulang terbuka dan infeksi merupakan
faktor resiko tinggi dapat menyebabkan implant failure.
Collections
- Master Theses [70]