Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Chairiandi
dc.contributor.advisorS, Asrul
dc.contributor.authorSalamullah
dc.date.accessioned2021-07-27T05:42:12Z
dc.date.available2021-07-27T05:42:12Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/37888
dc.description.abstractLatar belakang :Saat ini penelitian untuk mencari marker yang terbaik untuk diagnosa, prognosa, dan penanganan pasien-pasien trauma masih terus berlangsung.Pedoman untuk akhir dari resusitasi masih menjadi kontroversi.Dua marker yang sering digunakan untuk menilai keberhasilan resusitasi, yaitu defisit basa dan serum laktat.Serum Laktatadalah parameter yang sensitiveuntukmenilaiadekuat-tidaknyaoksigenasisel.Peningkatantingkat laktatmencerminkanhipoksia jaringandan metabolismeanaerobikberlangsungdalam tubuh danbiasanyadiatasi denganresusitasiyang memadai. Dan untuk menilai morbiditas dan mortalitas pasien multipel trauma, serum laktat lebih superior dibanding defisit basa. Objektif : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan kadar serum laktat dan defisit basa dengan morbiditas dan mortalitas pada kasus multipel trauma di rumah sakit H. Adam Malik Medan. Metode : Penelitian ini merupakan studicross sectional yang dilakukan pada 31 orang pasien multipel trauma yang datang ke instalasi gawat darurat rumah sakit umum pusat H.Adam malik Medan dalam 12 jam pertama setelah kejadian. Pasien dilakukan resusitasi dengan protokol Advance Trauma Life Support (ATLS ) di instalasi gawat darurat. Serum laktat diambil dan diperiksakan sebelum dan setelah dilakukan resusitasi.Kadar serum laktat >2mmol/liter merupakan suatu yang abnormal dan kadar serum laktat >5mmol/liter dianggap suatu nilai yang signifikan dalam menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Kadar defisit basa moderate (<-6) merupakan kadar yang signifikan dalam menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Hasil : Dari 31 sampel yang diteliti dijumpai penderita laki-laki sebanyak 26 orang ( 83,9 % ) dan wanita 5 orang ( 16,1 % ) dengan rata-rata usia 32,55 ± 13,911 tahun. Penderita yang meninggal sebanyak 15 kasus dan penderita yang hidup sebanyak 16 kasus.Pasien yang mengalami morbiditas dan mortalitas paling banyak dengan kadar serum laktat >5 mmol/liter dan defisit basa <-6 mmol/l. Kesimpulan : Kadar serum laktat dan defisit basa tidak hanya sebagai indikator yang menerangkan pasien dalam keadaan shock, tapi juga dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan morbiditas dan mortalitas pada pasien multipel trauma.en_US
dc.description.abstractBackground:The search for the best marker or set of marker for the diagnosis, prognosis and treatment of trauma patients is still in process. The optimal guide to the end point of resuscitation remains controversial. The two most commonly used markers in assessing resuscitation remain base defisit and lactate. Lactate is a most sensitive parameter to assess the cell oxygenation. Increase of lactate’s level shows the tissue in hypoxia condition and anaerobic metabolism is taking place in the body. It is usually can be solved by adequate resuscitation. But in assessing morbidity and mortality, serum lactate more superior than base deficit. Objective : The aim of the study is to determine correlation between serum lactate and base deficit with morbidity and mortality in multiple trauma in H. Adam Malik General Hospital. Methods : This study is a cross sectional study which conducted in 31 multiple trauma patients that came to the emergency room of Adam Malik Hospital in the first 12 hours after accident. Resuscitation was done according to the ATLS protocol in the emergency room. Lactate serum was taken and examined before and after the resuscitation took place. Lactate serum >2 mmol/litre is a abnormal finding dan lactate serum >5 mmol/litre considered as a significant number that caused morbidity and mortality. And base deficit <-6 mmol/l considered as significant number that caused morbidity and mortality. Results : from 31 samples in this study, there were 26 male patients (83,9%) and 5 female patients (16,1%) with mean age 32,55 ± 13,911 years old. There were 15 cases of mortality and 16 cases survive in this study, in which most of the patients have lactate serum >5 mmol/litre and base deficit <-6 mmol/l. Conclusion : Lactate serum level and base deficit acts not only as an indicator of shock condition in patient, but also can predict morbidity and mortality in patient with multiple trauma.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectMultipel traumaen_US
dc.subjectserum laktaten_US
dc.subjectdefisit basaen_US
dc.subjectmorbiditasen_US
dc.subjectmortalitasen_US
dc.titleHubungan Kadar Serum Laktat dan Defisit Basa dengan Morbiditas dan Mortalitas pada Kasus Multipel Trauma di Rumah Sakit H. Adam Malik Medanen_US
dc.identifier.nimNIM097102002
dc.description.pages81 Halamanen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record