Hubungan Polimorfisme Vegf -2578 C>A dengan Kadar Vegf Serum pada Gastritis Helicobacter Pylori
View/ Open
Date
2020Author
R, Tara Rizvira Monica
Advisor(s)
Siregar, Gontar Alamsyah
Sungkar, Taufik
Metadata
Show full item recordAbstract
Abstract: Mucosal damage in people with gastritis causes the production of VEGF.
VEGF is a neoangiogenesis function to repair damaged tissue. Excess production can
cause cancer risk. VEGF genotype polymorphisms are thought to affect the
production of serum VEGF levels.
Objective : The aim of this study was to determine the relationship between VEGF
- 2578 C> A polymorphism and serum VEGF levels in H. Pylori gastritis.
Method : Cross-sectional study was conducted in Medan with 100 samples.
Endoscopic examination was performed to assess the gastric mucosa. The urea breath
test (UBT) test and the Campylobacter like organism (CLO) test to determine H.
Pylori infection. VEGF - 2578 C> A was checked by Polymerase Chain Reaction
(PCR). VEGF serum level was checked by ELISA. The data will be analyzed by
univariate and bivariate.
Result: One hundred people with gastritis, of which 59 people were infected with
H. Pylori. In this study, H. Pylori infection did not have a significant relationship
with VEGF levels. VEGF - 2578 C> A polymorphisms also had no relationship to
serum VEGF levels
Conclusion: There is no correlation between VEGF - 2578 C> A polymorphism with
VEGF serum levels (p> 0.05). Abstrak: Infeksi H. pylori dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan
kerusakan mukosa gaster yang akan mengaktivasi angiogenesis. Angiogenesis terjadi
akibat peningkatan dari dari faktor- faktor pro angiogenik. Vascular Endothelial
Growth Factor (VEGF) merupakan faktor pro angiogenik yang paling poten. VEGF
merupakan fungsi neoangiogenesis untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Produksi berlebih dapat menyebabkan risiko kanker. Polimorfisme VEGF- 2578
C>A diduga mempengaruhi produksi kadar VEGF serum.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan polimorfisme VEGF - 2578 C> A dengan
kadar VEGF serum pada gastritis H. Pylori.
Metode: Penelitian cross sectional dilakukan di Medan dengan 100 sampel.
Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk menilai mukosa lambung. Urea breath test
(UBT) dan tes Campylobacter like organism (CLO) untuk menentukan infeksi H.
Pylori. Polimorfisme VEGF - 2578 C> A diperiksa menggunakan Polymerase Chain
Reaction (PCR). Kadar VEGF serum diperiksa dengan menggunakan ELISA.
Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat.
Hasil: 100 penderita gastritis, 59 orang diantaranya terinfeksi H. Pylori. Dalam
penelitian ini, infeksi H.pylori tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
kadar VEGF serum. Polimorfisme VEGF- 2578 C>A juga tidak memiliki hubungan
terhadap VEGF serum.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara polimorfisme VEGF
- 2578 C> A dengan kadar serum VEGF pada gastritis H.Pylori.
Collections
- Master Theses [404]