Perbandingan Efek Pemberian Ekstrak Daun Salam (Syzygiumpolyanthum (Wight)Walp) dengan Dosis 200 Mg dan 300 Mg Terhadap Apolipoprotein-B Pada Pasien Dislipidemia

Abstract

Introduction: Dyslipidemia is a risk factor for cardiovascular disease. While Hyper Apolipoprotein-B is the main and independent risk factor for cardiovascular disease and aortic valve calcification stenosis. Synthetic antidyslipidemia drugs such as statin, niacin, mipomersen, and PCSK921 inhibitors have no clear evidence to reduce Apo-B levels. Bay leaf extract is reported to have efficacy in lowering cholesterol and triglyceride levels, and is expected to reduce Apolipoprotein-B. This study aims to compare the effects of giving bay leaf extract at a dose of 200 mg and 300 mg to Apolipoprotein-B levels in dyslipidemia patients. Method: This clinical trial use prospective design. Study group A (n = 15) and control group B (n = 15) were chosen with double blinded random sampling. Before and after 30 days therapy, blood sample was taken. Data was analysed with SPSS and p < 0,05 were considered significant. Result: Apolipoprotein-B before therapy compared to after examination was decreased in group A ((109,8 + 13,71 vs 101,47 + 17,54) ng/dL; p value= 0,001) and group B ((122,6 + 21,08 vs 108,6 + 19,06) ng/dL; p value= 0,001), statistically significant in both group A and group B. The decrease in Apolipoprotein-B levels in group B was greater than in group A, and was statistically not significant ((14 vs 8,33) mg/dL; nilai p = 0,567). Conclusion: The bay leaves (Syzygium polyanthum) extract 1x200 mg and 1x300mg for 30 days reduced levels of Apolipoprotein-B. Reduced levels of Apolipoprotein-B bay leaves extract 1x200mg greater than 1x300 mg, but statistically not significant.

Pendahuluan: Dislipidemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Sementara Hiper Apolipoprotein-B merupakan faktor risiko utama dan independen untuk penyakit kardiovaskular dan stenosis katup aorta kalsifikasi Obat anti-dislipidemia sintetis seperti statin, niacin, mipomersen, dan inhibitor PCSK921 tidak ada bukti yang jelas dapat menurunkan kadar Apo-B. Ekstrak daun salam dilaporkan berkhasiat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, serta diharapkan dapat menurunkan Apolipoprotein-B. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek pemberian ekstrak daun salam dengan dosis 200 mg dan 300 mg terhadap kadar Apolipoprotein-B pada pasien dislipidemia. Metode: Penelitian uji klinis dengan desain prospektif. Kelompok A (n = 15) dan kelompok B (n = 15) dipilih secara acak tersamar ganda. Sebelum dan setelah diterapi 30 hari dilakukan pemeriksaan darah. Data dianalisis dengan SPSS. Perbedaan signifikan bila p < 0,05. Hasil: Kadar Apolipoprotein-B sebelum pemberian obat dibandingkan dengan setelah pengobatan. Pemeriksaan dijumpai penurunan pada kelompok A ((109,8 + 13,71 vs 101,47 + 17,54) ng/dL; nilai p = 0,001) dan kelompok B ((122,6 + 21,08 vs 108,6 + 19,06) ng/dL; nilai p = 0,001), secara statistik signifikan baik pada kelompok I maupun kelompok II. Penurunan kadar Apolipoprotein-B pada kelompok II lebih besar daripada kelompok I, tetapi secara statistik tidak signifikan ((14 vs 8,33) mg/dL; nilai p = 0,567). Kesimpulan: Pemberian ekstrsk daun salam (Syzygium polyanthum) 1x 200mg dan 1x300mg selama 30 hari menurunkan kadar Apolipoprotein-B. Penurunan kadar Apo-B lebih besar pada pemberian ekstrak 1x300mg daripada 1x200mg, tetapi secara statistic perbedaan tersebut tidak signifikan.