Pernikahan Tradisional dan Modern di Jepang ( 日本の伝統と現代の結婚式 )
Abstract
Negara Jepang adalah salah satu negara maju di Asia. Kemajuan yang
sangat terkenal di Jepang yaitu kemajuan teknologi, ekonomi dan pendidikan.
Negeri matahari terbit ini juga dikenal dengan negara yang kaya akan tradisi
dan budaya. Walaupun modernisasi di Jepang saat ini berkembang sangat
pesat, namun tradisi dan kebudayaannya masih tetap dilestarikan oleh
orang Jepang hingga saat ini.
Salah satu hal yang masih dilestarikan oleh masyarakat Jepang salah
satunya yaitu tradisi–tradisi pernikahan yang digunakan saat akan menikah.
Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan oleh dua
orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama,
norma hukum, dan norma sosial.
Tradisi pernikahan tradisional yang sering dipakai saat pernikahan di
Jepang salah satunya yaitu Shinzenshiki (神前式). Secara harfiah menurut
penggalan kata dalam bahasa Jepang Shin berarti ‘Tuhan’, Zen berarti ‘depan’,
dan Shiki berarti ‘ritual atau upacara’. Jadi, secara keseluruhan Shinzenshiki
didefinisikan sebagai sebuah upacara atau ritual yang dilangsungkan dihadapan
Tuhan atau dewa. Upacara ini diselenggarakan di sebuah kuil suci dalam
kepercayaan agama shinto.
Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut
tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat
atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan hukum agama.
Upacara pernikahan di Jepang digolongkan menjadi dua yaitu: upacara
pernikahan tradisional dan upacara pernikahan modern.
Upacara pernikahan Shinto yang paling dikenal di Jepang, pelaksanaannya
di kuil suci yang dipimpin oleh pendeta Shinto. Upacara ini memiliki
makna yang sangat besar. Kostum yang dikenakan kedua pengantin adalah
bergaya Jepang dan bergaya Barat.
Dalam gaya Jepang, pengantin pria menggunakan kimono hakama
berwarna hitam, dan untuk pengantin wanita mengenakan shiromuku yang
dikhususkan untuk dipakai pada saat upacara pernikahan. Shiromuku ini
merupakan kimono berwarna putih sebagai simbol untuk pengantin wanita
yang akan bergabung dengan keluarga baru. Dalam gaya Barat pengantin
pria mengunakan jas berwarna terang atau jas hitam, dan pengantin wanita
menggunakan pakaian pengantin.
Pernikahan modern Jepang biasanya dilangsungkan di gereja dengan
sistem agama Kristen. Uniknya meski kedua mempelai bukan penganut agama
Kristen, mereka menikah dengan sistem agama Kristen. Dalam pernikahan
modern, biasanya pasangan pengantin dapat melakukan acara pemotongan kue
pernikahan, pertukaran cincin, bulan madu dan prosesi pernikahan Barat
lainnya.
Collections
- Diploma Papers [164]