Show simple item record

dc.contributor.advisorSembiring, Hilaluddin
dc.contributor.advisorZainuddin, Amir
dc.contributor.authorPutra, Andhika Kesuma
dc.date.accessioned2021-07-29T04:42:40Z
dc.date.available2021-07-29T04:42:40Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/38290
dc.description.abstractObjektif : Untuk melihat frekuensi infeksi TB pada anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB paru BTA positif. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong lintang (cross-sectinal descriptive) dengan populasi berasal dari seluruh anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB paru BTA positif yang berobat di Poliklinik Paru Rumah Sakit Adam Malik dan Dokter praktesk Swasta berfasilitas DOTS di Kota Medan. Hasil : Dari total 82 orang anggota keluarga yang tinggal serumah dengan 24 penderita TB paru BTA positif yang berobat di Poliklinik Paru Rumah Sakit Adam Malik dan Dokter praktesk Swasta berfasilitas DOTS, anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita yang tidak menimbulkan gejala sebanyak 68 orang (82,9%), sedangkan yang mengalami gejala batuk sebanyak 12 orang (14,6%), dan anggota keluarga yang mengalami penurunan berat badan sebanyak 2 orang (2,4%). Pada pemeriksaan BTA sputum anggota keluarga menunjukkan hasil yang negatif yaitu 78 orang (95,1%), sedangkan 4 orang (4,9%) lagi tidak dilakukan pemeriksaan BTA sputum karena masih anak-anak dan tidak bisa mengeluarkan dahak apabila disuruh batuk. Pada foto toraks yang dilakukan pada 4 orang (4,9%) subjek, 3 orang (3,7%) diantaranya tidak menunjukkan kelainan sedangkan 1 orang (1,2%) menunjukkan gambaran foto toraks dengan lesi luas. Distribusi berdasarkan tes tuberkulin anggota keluarga, dari 6 subjek yang dilakukan tes tuberkulin, 5 orang menunjukkan hasil baca mantoux yang lebih dari 10 mm. Namun pada 4 anak di bawah 5 tahun didapati 3 anak (75% balita) dengan hasil diameter lebih dari 10 mm. Kesimpulan : Walaupun anggota keluarga tinggal serumah dengan penderita TB paru BTA positif, tetapi untuk menjadi sakit tidaklah mudah. Terutama pada orang dewasa yang dilakukan pemeriksaan pewarnaan langsung sputum BTA, sebanyak 78 orang yang diperiksa tidak dijumpai BTA. Namun pada anak bawah lima tahun didapati 3 dari 4 anak yang menunjukkan hasil baca tes tuberkulin dengan diameter lebih dari 10 mm.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTBen_US
dc.subjectTuberkulosisen_US
dc.subjectAnggota Keluargaen_US
dc.subjectBTAen_US
dc.titleKejadian Tuberkulosis pada Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah dengan Penderita TB Paru BTA Positifen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM087107003
dc.description.pages65 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record