Hubungan Kolonisasi Jamur dengan Peningkatan Risiko Infeksi Jamur Sistemik pada Bayi Berat Lahir Rendah
View/ Open
Date
2014Author
Daulay, Della Rosa
Advisor(s)
Tjipta, Guslihan Dasa
Supriatmo
Metadata
Show full item recordAbstract
Background Fungal colonization can be acquired both perinatally and nosocomially in low birth weight (< 2500 g) infants who require prolonged hospitalization and many invasive procedures. It is suspected as one of risk factor of Invasive Fungal Infection (IFI). IFI is associated with high morbidity and mortality.
Objective To determine the association between fungal colonization and IFI, explore species and site of fungal colonization, and determine other risk factors of IFI in low birth weight infants.
Methods A cross sectional study was conducted in Perinatology unit Haji Adam Malik Hospital from March - August 2012. Neonates with birth weight < 2500 g were included by swabing at any site indicated clinically of fungal colonization. Fungal colonization was defined as at least one of three sites positive for fungi and IFI was defined through a positive fungal culture from blood. Fisher exact test was performed to know association between fungal colonization and IFI.
Results 46 participants were enrolled to study, 23 in colonization and 23 in no colonization group. IFI was similar among those groups. Fungal colonization was not a risk factor for IFI (P=1.00), Criptococcus laurentii was the most common cause of fungal colonization and oral mucose was being the most frequently colonised site. Endotracheal intubation was the only risk factor of IFI (OR=39; 95% CI : 3.05 - 499.32).
Conclusion Fungal colonization was not associated with IFI. Endotracheal intubation is the only risk factor of IFI in low birth weight infants. Latar Belakang. Kolonisasi jamur dapat terjadi baik selama proses kelahiran maupun nosokomial pada bayi berat lahir rendah (< 2500 g) yang mendapat perawatan jangka panjang dan tindakan medis yang invasif di Rumah Sakit. Kolonisasi jamur diduga sebagai salah satu faktor risiko terhadap infeksi jamur sistemik. Infeksi jamur sistemik berhubungan dengan tingginya angka morbiditas dan mortalitas.
Tujuan. Untuk menilai hubungan antara kolonisasi jamur dan infeksi jamur sistemik, menilai jenis jamur dan lokasi terjadinya kolonisasi jamur, serta menilai faktor-faktor risiko lain penyebab infeksi jamur sistemik pada bayi berat lahir rendah.
Metode. Penelitian cross sectional dilakukan di Unit Perinatologi Rumah Sakit Haji Adam Malik pada bulan Maret – Agustus 2012. Kriteria inklusi adalah bayi dengan berat lahir < 2500 g dan dilakukan swab pada lokasi-lokasi tertentu yang secara klinis berisiko untuk terjadi kolonisasi jamur. Kolonisasi jamur dikatakan positif jika dijumpai jamur pada minimal satu dari tiga daerah swab dan infeksi jamur sistemik dikatakan positif jika dijumpa jamur dari hasil kultur darah. Fisher exact test digunakan untuk melihat hubungan antara kolonisasi jamur dan infeksi jamur sistemik.
Hasil. Dari 46 subjek penelitian, dijumpai 23 bayi pada kelompok kolonisasi jamur positif dan 23 bayi pada kelompok kolonisasi jamur negatif. Angka kejadian infeksi jamur sistemik sama pada kedua kelompok tersebut. Kolonisasi jamur tidak berhubungan dengan kejadian infeksi jamur sistemik (P=1.00) dan hanya pemasangan pipa endotrakeal sebagai faktor risiko terjadinya infeksi jamur sistemik (OR=39; KI 95% : 3.05 - 499.32). Spesies Jamur yang paling sering menyebabkan kolonisasi jamur adalah Cryptococcus laurentii dan mukosa mulut merupakan tempat tersering terjadinya kolonisasi jamur.
Kesimpulan. Kolonisasi jamur tidak berhubungan dengan kejadian infeksi jamur sistemik. Pemasangan pipa endotrakeal merupakan satu-satunya faktor risiko terjadinya infeksi jamur sistemik pada bayi berat lahir rendah.
Collections
- Master Theses [351]