Show simple item record

dc.contributor.advisorHasan, Haris
dc.contributor.advisorManik, Parlindungan
dc.contributor.authorPermana, Ary Agung
dc.date.accessioned2021-07-30T03:37:58Z
dc.date.available2021-07-30T03:37:58Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/38477
dc.description.abstractOrganisasi kesehatan dunia (WHO) memprediksi bahwa penyakit kardiovaskuler, terutama infark miokard akut (IMA) akan menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara-negara berkembang sebelum tahun 2020 (Katz, 2006). Pada tahun 2007 sedikitnya 17,3 juta atau setara dengan 30 % kematian diseluruh dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Dari angka kematian ini diperkirakan 7.3 juta yang meninggal akibat penyakit jantung koroner. Baik laki-laki dan perempuan mendekati jumlah yang hampir sama. Jumlahnya akan terus meningkat pada tahun 2030 mencapai 23.3 juta orang (WHO, 2011). Sindroma koroner akut merupakan kumpulan gangguan yang heterogen disertai dengan berbagai faktor resiko. Faktor resiko tersebut merupakan langkah penting dalam mengambil keputusan dalam penanganan penderita. Resiko dinilai dengan beberapa penelitian mengenai angina tidak stabil / non ST elevasi (Steg G, 2012).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTekanan Darah Sistoliken_US
dc.subjectInfark Miokard Akuten_US
dc.titleHubungan Tekanan Darah Sistolik pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST dibawah 12 jam saat Masuk dengan Mortalitas di RSUP H. Adam Maliken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM117115004
dc.description.pages60 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record