Pemanfaatan Limbah Abu Batubara, Kulit Kerang dan Abu Sekam Padi sebagai Bahan Substitusi Semen dan Pasir dalam Pembuatan Batako
View/ Open
Date
2010Author
Mislan
Advisor(s)
Syukur, Muhammad
Dharma, Anwar
Metadata
Show full item recordAbstract
The concrete briks in this research are produced from mixture of cement, fly ash,
shells, sand and rice husk ash with water 0.6 FAS. The composition of the cement
samples substituted with fly ash and shells ranging from 0 – 25 %, while sand
substituted with rice husk ash ranging from 0 – 50 %. Beam-shaped test sample
12 cm x 3 cm x 3 cm and a cylinder with diameter of 5 cm and height of ± 4 cm.
Coal waste in the form of fly ash and shells may substitute cement ranging from 0
– 20 % with the ratio of fly ash and shell 1: 1 volume ratio. Rice husk ash may
substitute sand as an aggregate to produce a lighter brick. From the samples
made we can see that the density values is the range of 1729.760 to 2042.649
kg/m3. Whereas for the uptake of water was in the range of values from 13.79 to
23.45 % and the total was well below the maximum SNI 03-0349-1989 standard
which allowed couples to brick wall and can be classified into type I. Whereas for
compressive strength in the range of 3.99 to 8.53 MPa and can be classified into
type II based on SNI 03-0349-1989. While for the strong break in the range of
1.416 to 2.613 MPa. And for a stronger impact is the range of 6888.9 to 14666.7
J/m2. Batako dalam penelitian ini dibuat dari campuran semen, abu batubara, kulit
kerang, pasir dan abu sekam padi dengan air 0,6 FAS. Komposisi sampel semen
yang disubstitusi dengan abu batubara dan kulit kerang mulai dari 0 – 25 %
sedangkan pasir disubstitusi dengan abu sekam padi mulai dari 0 – 50 %. Sampel
uji berbentuk balok 12 cm x 3 cm x 3 cm dan berbentuk silinder dengan diameter
5 cm dan tinggi ± 4 cm. Limbah batubara berupa abu batubara (fly ash) dan kulit
kerang dapat mensubstitusi semen mulai dari 0 – 20 % dengan perbandingan
antara abu batubara dan kulit kerang 1 : 1 perbandingan volume. Abu sekam padi
dapat mensubstitusi pasir sebagai agregat untuk menghasilkan batako yang lebih
ringan. Dari sampel yang dibuat ternyata nilai densitas berada pada kisaran
1729,760 – 2042,649 kg/m3. Sedangkan untuk serapan air ternyata nilai berada
pada kisaran 13,79 – 23,45 % dan keseluruhannya berada di bawah nilai
maksimum standart SNI 03-0349-1989 yang diperbolehkan untuk batako
pasangan dinding dan dapat digolongkan ke dalam tipe I. Sedangkan untuk kuat
tekan berada pada kisaran 3,99 – 8,53 Mpa dan dapat digolongkan ke dalam tipe
II berdasarkan SNI 03-0349-1989. Sedangkan untuk kuat patah berada pada
kisaran 1,416 – 2,613 Mpa. Dan untuk kuat impak berada pada kisaran 6888,9 –
14666,7 J/m2.
Collections
- Master Theses [307]