dc.description.abstract | Objektif : Untuk melihat korelasi antara nilai CAT dan MMRC dengan derajat obstruksi VEP1 dan frekuensi eksaserbasi pada pasien PPOK stabil yang berobat ke poliklinik rawat jalan Paru di RSUP Haji Adam Malik, dan RSU Pirngadi Medan
Metode : Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang akan mengobservasi distribusi nilai CAT, skala mMRC, derajat obstruksi, dan frekuensi eksaserbasi dari pasien PPOK stabil juga menilai korelasi nilai CAT dan mMRC dengan derajat obstruksi dan eksaserbasi pada penderita PPOK stabil.
Hasil : Pada penelitian ini didapati bahwa semua penderita 100 orang. Penderita dengan nilai CAT ≥ 10 sebanyak 60 orang (60%), sedangkan nilai CAT < 10 sebanyak 40 orang (40%). Penderita skala mMRC ≥2 yaitu sebanyak 60 orang (60%), sedangkan nilai mMRC 0-1 sebanyak 40 orang (40%). Pada penelitian penderita dengan GOLD 3 yaitu sebanyak 50 orang (50%), selanjutnya GOLD 2 sebanyak 45 orang (45%), GOLD 4 sebanyak 5 orang (5%), tidak dijumpai pasien dengan GOLD 1. Pada penelitian ini terbanyak adalah penderita yang mengalami satu kali rawat inap atau lebih sebanyak orang (55%), sedangkan satu kali atau tidak ada eksaserbasi dalam 12 bulan terakhir yaitu sebanyak orang (45%). Didapati adanya korelasi antara CAT dengan VEP1 (p=0,000). Didapati adanya korelasi antara mMRC dengan VEP1 (p=0,001). Didapati adanya korelasi antara CAT dengan Eksaserbasi (p=0,042). Tidak ada korelasi antara mMRC dengan eksaserbasi. (p=0,343).
Kesimpulan : Nilai CAT berkorelasi dengan derajat VEP1 (p=0,000). Skala mMRC juga berkorelasi dengan derajat VEP1 (p=0,001). Nilai CAT berkorelasi dengan frekuensi eksaserbasi (p=0,042). Sedangkan skala mMRC tidak berkorelasi dengan eksaserbasi. (p=0,343). Dalam penilaian kelompok PPOK kita melihat gejala, derajat VEP1 dan frekuensi eksaserbasi karena penderita PPOK stabil mempunyai fenotipe yang berbeda. | en_US |