Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Mobe (Artocarpus Lacucha) Terhadap Pelepasan Ion Nikel pada Kawat Ortodonti Stainless Steel

Abstract

Kawat ortodonti stainless steel merupakan kawat yang sering digunakan karena memiliki kelebihan seperti tahan korosi dan sifat mekanis yang baik. Salah satu faktor penyebab terlepasnya ion nikel dari kawat ortodonti adalah obat kumur. Pelepasan ion nikel dapat memicu terjadinya reaksi alergi. Ion nikel juga bersifat sitotoksik, karsinogenik, dan mutagenik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelepasan ion nikel kawat ortodonti stainless steel setelah direndam dalam saliva artifisial, chlorhexidine 0,2%, dan larutan ekstrak etanol daun Mobe. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan desain post test only control group design. Sampel penelitian ini adalah kawat ortodonti stainless steel (American Orthodontic) 0,016 inci panjang 5 cm sebanyak 30 buah. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kawat ortodonti yang direndam dalam saliva artifisial (kelompok 1), chlorhexidine 0,2% (kelompok 2), dan ekstrak etanol daun Mobe (kelompok 3). Sampel disimpan dalam inkubator (37°C) selama 7 hari. Setelah itu, dilakukan pengukuran jumlah pelepasan ion nikel menggunakan alat Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometer (ICP-MS). Hasil analisis uji Kruskal Wallis menunjukkan ada perbedaan signifikan antara ketiga kelompok dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Hasil uji Post-hoc Dunn’s Pairwise Comparison menunjukkan bahwa antara kelompok 1 dan 3 tidak ada perbedaan signifikan dimana nilai p>0,05. Sebaliknya, kelompok 1 dan 2, kelompok 2 dan 3 menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai p<0,05. Kesimpulannya, ada perbedaan jumlah ion nikel yang terlepas dari kawat ortodonti stainless steel setelah direndam salivaartifisial, chlorhexidine 0,2%, dan larutan ekstrak etanol daun Mobe selama 7 hari. Jumlah pelepasan ion nikel paling tinggi pada kelompok 2 dan paling rendah pada kelompok 1.