Karakteristik Maltodekstrin Hasil Hidrolisis Pati Gadung (Dioscorea Hispida Dennst) Secara Enzimatis
View/ Open
Date
2015Author
Sari, Syarifah Enita
Advisor(s)
Lubis, Zulkifli
Rusmarilin, Herla
Metadata
Show full item recordAbstract
Some of types Dioscorea that grows in Indonesia have not been fully
utilized, one yam tubers. Yam (Dioscorea hispida Dennst) is a type of bulb that
grows wild in the woods and not so difficult to get. Has the potential to be used as a
source of maltodextrin. Maltodextrin is a polymer of glucose with an average bond
length of 5-10 units per molecule of glucose chains. Maltodextrin is a starch
derivative resulting from the degradation of amylose and amylopectin chains
chemically or enzymatically into dextrin. Maltodextrin has a DE of 3-20. This
study aimed to determine the effect of pH and liquefaction time to maltodesktrin
quality and enzymatic hydrolysis of starch yam tubers.
This study uses the enzymatic method, with the addition of enzyme.
Analysis of the data using a completely randomized design (2 factor 3 replications).
The results showed that pH 5, 6 and 7, liquefaction time 60, 90 and 120 minutes
and the interaction of pH and time likuifikasi gave highly significant effect on
reducing sugar, dextrose equivalent, solubility, viscosity, absorption and yield
maltodesktrin. The most optimal pH was 6, the most optimal liquefaction time was
90 and 120 minutes. Beberapa jenis Dioscorea yang tumbuh di Indonesia belum dimanfaatkan
secara maksimal, salah satunya umbi gadung. Gadung (Dioscorea hispida Dennst)
adalah jenis umbi yang tumbuh liar di hutan dan tidak begitu sulit
mendapatkannya. Memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber
maltodekstrin. Maltodekstrin merupakan polimer dari glukosa dengan panjang
ikatan rata-rata 5-10 unit rantai glukosa per molekul. Maltodekstrin adalah
turunan pati yang dihasilkan dari degradasi rantai amilosa dan amilopektin secara
kimia atau enzimatis menjadi dekstrin. Maltodekstrin memiliki DE dari 3-20.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan waktu likuifikasi
terhadap kualitas maltodesktrin dan hasil hidrolisis enzimatis pati umbi gadung.
Penelitian ini menggunakan metode enzimatis, dengan penambahan enzim
amilase. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (2 faktor 3
ulangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH 5, 6 dan 7, waktu likuifikasi
60, 90 dan 120 menit dan interaksi pH dan waktu likuifikasi memberi pengaruh
yang berbeda sangat nyata terhadap gula reduksi, dekstrosa equivalen, daya larut,
viskositas, daya serap dan rendemen maltodesktrin. pH yang paling optimal
adalah 6, waktu likuifikasi yang paling optimal adalah 90 dan 120 menit.
Collections
- Master Theses [46]