| dc.description.abstract | Pematangsiantar merupakan salah satu kota heterogen di Sumatera Utara. Etnis Simalungun merupakan penduduk asli dari kota Pematangsiantar. Banyak etnis yang bermigrasi ke Pematangsiantar disebabkan beberapa faktor yakni dibukanya perkebunan di sekitar Pematangsiantar. Munculnya perkebunan menjadi penarik bagi Etnis untuk datang dan mengadu nasib di Pematangsiantar. Namun hal ini menjadi slah satu faktor kurang eksisnya Etnis Simalungun di daerahnya sendiri. Etnis Toba yang merupakan salah satu etnis pendatang din daerah Pematangsiantar menajdi salah satu etnis yang mendominasi di Pematangsiantar baik dalam bidang budaya, poliitik, maupun ekonomi. Etnis Simalungun yang merupakan etnis asli dari kota Pematangsiantar perlahan-lahan tergeser hal ini dapat di lihat dari penggunaan Bahasa Simalungun yang sudah jarang di gunakan di kehidupan seharai-hari masyarakat Kota Pematangsiantar. Penelitian ini diberi Judul “ Hubungan Antar Etnis di Pematangsiantar ( 1956 – 2006 ), Suatu Tinjauan Historis : Dominasi Etnis Tiba Di Pematangsiantar ). Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan masuknya berbagai etnis di Pematangsiantar yang pada awalnya disebebkan oleh dibukanya perkebunan di Sumatera Utara. Tujuan yang kedua yaitu, untuk menjelaskan interaksi etnis Simalungun sebagai etnis asli di Pematangsiantar dengan etnis Toba sebagai etnis Pendatang di Pematangsiantar. Kemudian tujuan penulisan yang terakhir adalah untuk mengetahui bagaimana etnis toba menjadi dominan di Pematansgiantar. Dominasi etnis Toba di Pematangsaintar terlihat dari banyaknya masyarakat menggunakan bahsa Toba dalam percakapan sehari-hari dan juga pemerintahan yang di dominasi oleh etnis Toba.
Penelitian ini menggunakan metode sjarah yaitu Heruistik, Kritik Sumber, Interpretasi dan Historiografi. Penulis menggunkan metode penulisan melalui wawancara dan observasi dengan berpedoman pada buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang akan penulis teliti. | en_US |
