Korelasi Antara Kadar C-Reactive Protein dengan Jumlah Trombosit pada Apendisitis Akut Anak di Rsup H. Adam Malik Medan

Abstract

Backgrounds: Acute appendicitis (AA) is the most common cause of urgent abdominal surgery and is still difficult to diagnose even though the classic signs and symptoms are well known. In order to improve the accuracy of diagnostic detection of acute appendicitis, several investigators have been directed to study many laboratory parameters, including neutrophils-to-lymphocytes ratio (NLR), platelet count, mean platelet count volume. Platelet count plays an important role in inflammation. The values of various parameters such as C-reactive protein (CRP), white blood cell count (WBC), procalcitonin, fibrinogen, for the diagnosis of acute appendicitis have been investigated further. This study aims to test whether C-reactive protein and platelet count can be used as markers of inflammation in appendicitis. Methods: researchCorrelative analytics withusing a case series design where the cases taken were all children with acute appendicitis as evidenced by the results of surgery. Data were taken from medical records at the Haji Adam Malik General Hospital Medan as many as 25 research samples that met the inclusion criteria. Results: In observing the correlation between CRP and platelets using the Spearman correlation test, a positive correlation was found with a value of 0.01. In this study, the average leukocyte count was 12,983.54± 4165.47. The average value of platelets is 283.516.12 ± 1.53. The CRP value obtained an average of 0.7452 ± 0.352. There is a significant negative correlation between CRP and platelets (p<0.05) Conclusion:There is a correlation between levels of C-reactive protein and the number of platelets in acute appendicitis in children at H. Adam Malik Hospital Medan (r= -0.587 with p<0.05)

Latar Belakang: Apendisitis akut (AA) merupakan penyebab tersering dari pembedahan abdomen urgen dan masih sulit untuk didiagnosis meskipun tanda dan gejala klasik sudah diketahui. Untuk meningkatkan akurasi deteksi diagnostik apendisitis akut, beberapa peneliti telah diarahkan untuk mempelajari banyak parameter laboratorium, termasuk rasio neutrofil-limfosit (NLR), jumlah trombosit, volume jumlah trombosit rata-rata. Jumlah trombosit memainkan peran penting dalam peradangan. Nilai berbagai parameter seperti protein C-reaktif (CRP), jumlah sel darah putih (WBC), prokalsitonin, fibrinogen, untuk diagnosis apendisitis akut telah diselidiki lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah protein C-reaktif dan jumlah trombosit dapat digunakan sebagai penanda inflamasi pada apendisitis. Metode : Penelitian Analisis korelatif dengan menggunakan desain case series dimana kasus yang diambil adalah semua anak dengan apendisitis akut yang dibuktikan dengan hasil pembedahan. Data diambil dari rekam medis di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan sebanyak 25 sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Dalam mengamati korelasi antara CRP dan trombosit menggunakan uji korelasi Spearman, ditemukan korelasi positif dengan nilai 0,01. Dalam penelitian ini, rata-rata jumlah leukosit adalah 12.983.54±4165.47. Nilai rata-rata trombosit adalah 283.516,12 ± 1,53. Nilai CRP yang diperoleh rata-rata sebesar 0,7452 ± 0,352. Ada korelasi negatif yang signifikan antara CRP dan trombosit (p<0,05) Kesimpulan: Ada hubungan antara kadar protein C-reaktif dengan jumlah trombosit pada apendisitis akut pada anak di RS H. Adam Malik Medan (r= -0,587 dengan p<0,05)