Korelasi Antara Skor Visual Analogue Scale dan Skor Patient Health Questionnaire-9 pada Penderita Kanker Payudara di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

Abstract

Latar belakang. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2018 menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yaitu 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker. Sebagian besar pasien kanker payudara mengalami nyeri yang terkait dengan kanker. Nyeri sering digambarkan sebagai salah satu aspek kanker yang paling mengganggu dan berdampak besar pada kualitas hidup pasien kanker. Nyeri juga dapat mempengaruhi suasana hati. Di indonesia, pengaruh nyeri pada kanker payudara dengan terjadinya depresi belum diketahui dengan jelas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sosiodemografik, nilai skor VAS, nilai skor PHQ-9 dan korelasi antara skor VAS dan skor PHQ-9 pada penderita kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif numerik-numerik dengan pendekatan cross-sectional. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner VAS dan PHQ-9 terhadap 35 penderita kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi dengan usia 40-60 tahun. Hasil. Data dari 35 responden yang berpartisipasi menunjukkan bahwa rerata umur penderita kanker payudara adalah 49.60+5,957, dan tingkat pendidikan perguruan tinggi, sudah menikah, bekerja dan stadium III merupakan responden yang paling banyak menderita kanker payudara. Tingkat nyeri terbanyak adalah nyeri sedang dengan rerata 4,89 + 1.530 dan tingkat depresi terbanyak adalah depresi ringan dengan rerata 8,23 + 3,456. Berdasarkan uji analisis statistik didapati nilai uji korelasi Pearson sebesar p = 0,511 menunjukkan korelasi positif antara skor VAS dan skor PHQ-9 dengan kekuatan korelasi sedang r = 0,511. Kesimpulan: Terdapat korelasi antara skor VAS dan skor PHQ-9 pada pasien kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

Background: In accordance with the data from World Health Organization (WHO) in 2018, the most prevalent oncology diagnosis in Indonesia is breast cancer, accounting for 58256 cases that equals to 16.7% cases of the total 348809 oncology cases. Vast majority of breast cancer patients experience pain which contributes to decreased mood and overall quality of life. In Indonesia, study investigating the impact of pain on breast cancer is still lacking, thus this study may be useful to address this gap. Objective This study is to describe sociodemographic overview of breast cancer patients underging chemotherapy in Islamic Malahayati Hospital, along with their VAS (Visual Analogue Scale) score and PHQ (Patient Health Questionnaire-9). Correlation between VAS and PHQ is also analysed. Method This cross sectional study is analytical correlative study involving 35 breast cancer patients age 40 – 60 years old undergoing chemotherapy. Patients were later required to corresponds to VAS and PHQ questionnaires. Result In our study approximate age of our respondents is 49.60+5.957, vast majority are already married, have university degree, and carrier. We also found that most of our respondents are stadium III breast cancer. Medium pain is the most common perceived pain by our respondents that accounts for approximately 4.89 + 1.530 and majority of our respondents admitted to experience mild depression for approximately 8.23 + 3.456. Pearson correlation is used to assess the relationship between VAS and PHQ-9 in our respondents. We found that VAS is correlated positively with PHQ-9 (r = 0.511, p = 0.511). Conclusion There is a positive medium strength correlation between VAS and PHQ-9 scores among breast cancer patients undergoing chemotherapy in Islamic Malahayati Hospital in Medan.