Show simple item record

dc.contributor.advisorHamid, Bauni
dc.contributor.advisorTalarosha, Basaria
dc.contributor.authorWibowo, Harry
dc.date.accessioned2021-08-03T04:58:51Z
dc.date.available2021-08-03T04:58:51Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/38957
dc.description.abstractMosque is one of the public facility that serves as a place of worship for Muslims. The worship activitiesfor Muslims performed almost along time, in morning, noon, and night, so the mosque should have several requirements of comforts, including thermal comfort. Thermal comfort of building is influenced by two main factors, external factors: climate (temperature, humidity, wind speed and radiation), and internal factors : materials, ventilation, and shadding. Ar-Rauddah Mosque which is become object of research study, built with glass as wall material, no ventilation and short overhang. Masjid Ar-Rauddah which has no dome is very interesting to research. From the results of the analysis, this mosque is categorized as uncomfortable building if compared with standard effective temperature in the building (32.4 º C ET) during the day. By changing the wall material, addition of roof insulation, ventilation, building shadding, will decrease the temperature of Ar-Rauddah Mosque to the optimum and comfort thermal. This is proved by Autodest Ecotect 2011 software, which is can simulate the temperature changing.en_US
dc.description.abstractMesjid adalah salah satu fasilitas umum yang berfungsi sebagai tempat beribadah umat muslim. Aktiftas beribadah dilakukan hampir sepanjang waktu, baik pagi, siang, dan malam hari, sehingga bangunan mesjid seharusnya memenuhi beberapa persyaratan kenyamanan, diantaranya ialah kenyamanan thermal. Kenyamanan thermal di dalam bangunan mesjid dipengaruhi oleh 2 faktor utama, diantaranya faktor dari luar: iklim (suhu, kelembaban, kecepatan angin dan radiasi), dan faktor dari dalam yaitu: material, ventilasi, dan shadding bangunan. Mesjid Ar-Rauddah Medan yang merupakan objek kajian penelitian menggunakan material atap dari dak beton sangat kontras dengan dinding yang menggunakan material kaca. Sehingga dalam komposisi keselurahan bangunan, mesjid ini menjadi ringan dan seolah-olah melayang di atas latai marmer yang berwarna hitam. Inilah ide/pemikiran pokok arsitek dan pemilik (owner) sehingga melahirkan konsep bangunan mesjid yang berbeda dari bangunan mesjid pada umumnya di kota Medan. Akan tetapi tidak adanya ventilasi udara, kurangnya overhang bangunan (hanya 0.8m), mengakibatkan mesjid ini terkena efek rumah kaca pada siang hari, panas matahari yang datang diteruskan ke dalam bangunan dalam jumlah yang besar melalui dinding kaca, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi jamaah mesjid. Penerapan konsep perubahan material dinding, penambahan insulator pada atap, penambahan ventilasi, serta penambahan shadding bangunan dapat menurunkan temperatur efektif yang terjadi di dalam bangunan mesjid Ar-Rauddah sampai ke zona nyaman optimal. Hal ini dibuktikan dengan pengujian dengan menggunakan software Autodest Ecotect 2011, yang dapat mensimulasikan perubahan suhu dengan penerapan desain yang telah disebutkan di atas.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAr-Rauddah Mosque,en_US
dc.subjectthermal comfort,en_US
dc.subjecteffective temperatureen_US
dc.titleEvaluasi Kenyamanan Thermal Mesjid Ar-Rauddah Kota Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM107020020
dc.description.pages179 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record