Hubungan Kadar High-Sensitivity C-Reactive Protein dengan Gangguan Tidur dan Depresi pada Penderita Nyeri Punggung Bawah
View/ Open
Date
2014Author
Bukit, Sari Theresia
Advisor(s)
Sjahrir, Hasan
Anwar, Yuneldi
Surbakti, Khairul Putra
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: High-sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) is an acute-phase protein, which is released in the circulation in response to infection, inflammation, and tissue damage. Elevation of hs-CRP could be found in low back pain patients, which is associated with sleep disturbances and depression.
Objective: To find out the correlation between inflammatory biomarker levels (hs-CRP) with sleep disturbances and depression in low back pain patients.
Methods: This cross sectional study observed patients at department of neurology in Adam Malik General Hospital Medan. Sleep quality of every patient was assessed using Pittsburgh Sleep Quality Index, depression was assessed using Beck Depression Inventory and pain intensity was assessed using Visual Analog Scale, and then we examined hs-CRP levels in clinical pathology’s laboratory.
Results: There were 60 patients of low back pain, consisted of 28 men (46,7%) and 32 women (53,3%). Spearman correlation tests in low back pain patients showed significant correlation between hs-CRP levels and sleep disturbances (r=0,613; p= 0,0001); significant correlation between hs-CRP levels and sleep disturbances in spondilosis lumbalis (r=0,706; p=0,0001), spine traumas (r=0,819; p=0,013), and spondilolisthesis (r=1; p=0,0001) patients; significant correlation between hs-CRP levels and depression (r=0,321; p=0,012) in low back pain patients; correlation between hs-CRP levels and depression but not significant in spine tumors (r=-0,4; p=0,600), spondilosis lumbalis (r=0,306; p=0,114), spine traumas (r=0,599; p=0,117), HNP (r=0,460; p=0,133) and spondilolisthesis (r=-0,105; p=0,895) patients; significant correlation between hs-CRP levels and pain intensity (r=0,636; p=0,0001) in low back pain patients; significant correlation between hs-CRP levels and pain intensity in spondilosis lumbalis (r=0,648; p=0,0001); correlation between hs-CRP levels and pain duration but not significant (r=0,117; p=0,373) in low back pain patients and correlation between hs-CRP levels and pain duration but not significant in spine tumors (r=0,316; p=0,684), spondilosis lumbalis (r=-0,157; p=0,425), spine traumas (r=-0,095; p=0,823), HNP (r=0,396; p=0,202), and spondilolisthesis (r=0,0001; p=1) patients.
Conclusions: Elevation of hs-CRP levels significantly had an impact on increasing sleep disturbances and depression events in low back pain patients. Latar Belakang: High-sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) merupakan suatu protein fase akut, yang dilepaskan atau dikeluarkan ke dalam sirkulasi sebagai respons terhadap infeksi, inflamasi, dan kerusakan jaringan. Peningkatan kadar hs-CRP dapat ditemukan pada pasien nyeri punggung bawah, dimana hal ini berhubungan dengan gangguan tidur dan depresi.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar biomarker inflamasi (high sensitivity C-Reactive Protein) dengan gangguan tidur dan depresi pada penderita nyeri punggung bawah.
Metode: Studi observasional dengan metode pengumpulan data secara potong lintang, di departemen Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan. Setiap pasien dinilai kualitas tidurnya berdasarkan Pittsburgh Sleep Quality Index, penilaian depresi berdasarkan Beck Depression Inventory dan intensitas nyeri berdasarkan Visual Analog Scale, dan kemudian dilakukan pemeriksaan kadar hs-CRP di laboratorium patologi klinik.
Hasil: Terdapat 60 pasien nyeri punggung bawah, yang terdiri dari 28 orang (46,7%) laki-laki dan 32 orang (53,3%) perempuan. Uji korelasi Spearman pada penderita nyeri punggung bawah memperihatkan hubungan yang signifikan antara kadar hs-CRP dengan gangguan tidur (r=0,613; p= 0,0001); hubungan yang signifikan antara kadar hs-CRP dengan gangguan tidur pada kelompok pasien spondilosis lumbalis (r=0,706; p=0,0001), trauma medula spinalis (r=0,819; p=0,013), dan spondilolistesis (r=1; p=0,0001); hubungan yang signifikan antara kadar hs-CRP dengan depresi (r=0,321; p=0,012) pada penderita nyeri punggung bawah; hubungan yang tidak signifikan antara kadar hs-CRP dengan dengan depresi pada kelompok pasien tumor medula spinalis (r=-0,4; p=0,600), spondilosis lumbalis (r=0,306; p=0,114), trauma medula spinalis (r=0,599; p=0,117), HNP (r=0,460; p=0,133) dan spondilolistesis (r=-0,105; p=0,895); hubungan yang signifikan antara kadar hs-CRP dengan intensitas nyeri (r=0,636; p=0,0001) pada penderita nyeri punggung bawah; hubungan yang signifikan antara kadar hs-CRP dengan intensitas nyeri pada kelompok pasien spondilosis lumbalis (r=0,648; p=0,0001); hubungan yang tidak signifikan antara kadar hs-CRP dengan durasi nyeri (r=0,117; p=0,373) pada penderita nyeri punggung bawah dan hubungan yang tidak signifikan antara kadar hs-CRP dengan durasi nyeri pada kelompok pasien tumor medula spinalis (r=0,316; p=0,684), spondilosis lumbalis (r=-0,157; p=0,425), trauma medula spinalis (r=-0,095; p=0,823), HNP (r=0,396; p=0,202), dan spondilolistesis (r=0,0001; p=1).
Kesimpulan: Peningkatan kadar hs-CRP secara signifikan mengakibatkan peningkatan kejadian gangguan tidur dan depresi pada penderita nyeri punggung bawah
Collections
- Master Theses [156]