Perbandingan Efektifitas Ketamin Dosis 0,12 Mg/Kg/Jam dan Fentanil Dosis 1 Mcg/Kg/Jam Kontinu Intravena untuk Penanganan Nyeri Pascabedah
View/ Open
Date
2015Author
Nurmadi, Rusdian
Advisor(s)
Arifin, Hasanul
Ihsan, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Objective : This research aimed to compare the postoperative analgesic
effectiveness between continuous intravenous infusion of ketamine 0,12
mg/kg/hour and fentanyl 1 mcg/kg/hour.
Method: Double-blinded, randomized clinical trial in 40 patients, PS-ASA
1-2 post elective laparotomy with general anesthesia in Haji Adam Malik
Hospital. The samples were divided into two groups, each composed of 20
patients. The control group were patients who receive continuous
intravenous infusion of fentanyl 1 mcg/kg/hour postoperative. Treatment
group received continuous intravenous infusion of ketamine 0,12
mg/kg/hourpostoperative.The effectiveness of fentanyl and ketamine as
postoperative analgesia assessed with VAS within the 24 hours
postoperative period.
Result:There was a significant statistical difference in VAS between
groups in the 0 time (p=0,0001), 1 hour postoperative (p=0,049) and 2
hour postoperative (p=0,026). Mean VAS in both groups remained below 3
during whole 24 hour postoperative observation period.No significant
clinical difference found inhemodynamic, side effect, and the need of
rescue analgesiain both groups.
Conclusion: Continuous intravenous infusion of ketamine 0,12
mg/kg/hour postoperative or fentanyl 1 mcg/kg/hourpostoperativehave
good effect in reducing postoperativepain in the first 24 hours without
significant side effect. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
efektifitas infus kontinu intravena ketamine 0,12 mg/kg/jam dan fentanil 1
mcg/kg/jam dalam penanganan nyeri pascabedah pada pasien dengan
anestesi umum.
Metode : Uji klinis acak tersamar ganda pada 40 pasien, PS-ASA 1-2
yang akan menjalani operasi laparatomi elektif dengan anestesi umum di
Rumah Sakit Haji Adam Malik. Sampel dibagi menjadi dua kelompok
masing-masing terdiri dari 20 orang. Kelompok kontrol mendapat
perlakuan penanganan nyeri dengan infus intravena kontinu fentanil 1
mcg/kg/jam, kelompok intervensi dengan infus intravena kontinu ketamine
0,12 mg/kg/jam yang keduanya diberikan paskabedah. Efektifitas obat
fentanil dan ketamin dinilai dengan skor VAS. Kejadian efek samping,
perubahan tekanan darah sistolik, diastolik, laju nadi, laju nafas, dan
kebutuhan rescue analgesia dicatatselama 24 jam pascabedah.
Hasil : Pada perbandingan efek analgesi paskabedah antara kelompok
ketamin dan fentanil, didapati perbedaan yang signifikan secara statistik
dari nilai VAS pada jam ke 0(p=0,0001), jam ke 1(p=0,049), dan jam ke
2(p=0,026),tetapi rerata nilai VAS pada kedua kelompok penelitian selama
24 jam masa pengamatan tidak bermakna secara klinis, karena selalu
dalam rentang nyeri ringan (Rerata nilai VAS<3). Perubahan
hemodinamik, kejadian efek samping, dan kebutuhan rescue
analgesiatidak bermakna klinis pada kedua kelompok.
Collections
- Master Theses [163]