Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus alitis (park.) Fosbeg) pada mencit (Mus musculus)
Abstract
Breadfruit leaf contains steroid, flavonoid, saponin, tannin. Tannin has astringent which needed to prevent dysentry and diarrhea. The purpose of this research was to evaluate the antidiarrheal activity of ethanolic ekstract of sukun leaves on mice.
The preparation of the extract was done by using 96% ethanol solvent. The dose of extract used was 100, 200 dan 400 mg/kg bw and loperamid as a comparator. The antidiarrheal activity of ethanol extract of breadfruit leaves (EEBL) used defecation method with several parameters such as the onset of diarrhea, frequency of diarrhea, consistency and weight of feces and duration of diarrhea every 30 minutes for 6 hours and transit intestinal method by measuring the length of intestine crossed by marker.
Antidiarrheal activity with defecation method by giving CMC-Na 0,5% there was significant different with loperamid 0,52 mg/kg bw and EEBL dose 100,200 and 400 mg kg BW. On loperamide 0.52 mg/kg bw there is a significant different with 0.5% CMC-Na but not significantly different with EEBL dose 100, 200 and 400 mg/kg bw. in the transit intestinal method showed that the 0.5% CMC-Na was significantly different from the loperamide group 0,52 mg/kg bw and the EEBL dose 100, 200 and 400 mg/kg bw and on the loperamide 0.52 mg/ kg bw differed significantly with the 0.5% CMC-Na and the EEBL doses of 100 and 200 mg/kg bw, but not significantly with EEBL dose 400 mg/kg bw. Ethanol extract of breadfruit leaves have antidiarrheal activity on male mice with method defecation at induction with castor oil on dose of 100, 200 and dose 400 mg/kg bw as method transit intestinal have antidiarrheal activity on dose 400 mg/kg bw.
The conclusion of this research is the extract of ethanol leaves of breadfruit have activity as antidiarrhea. Daun sukun mengandung steroid, flavonoid, saponin, tanin. Senyawa tanin mempunyai sifat astringet yang diperlukan untuk mengatasi disentri dan diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antidiare ektrak etanol daun sukun pada mencit.
Pembuatan ekstrak dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Dosis ekstrak yang digunakan adalah 100, 200 dan 400 mg/kg bb dan loperamid sebagai pembanding. Pengujian aktivitas antidiare ekstrak etanol daun sukun (EEDS) menggunakan metode defekasi dengan pengamatan beberapa parameter seperti awal terjadinya diare, frekuensi diare, konsistensi dan berat feses dan lama terjadinya diare setiap 30 menit selama 6 jam dan metode transit intestinal dengan mengukur panjang usus yang dilintasi marker.
Aktivitas antidiare metode defekasi dengan pemberian CMC-Na 0,5% berbeda signifikan dengan loperamid 0,52 mg/kg bb dan EEDS dosis 100, 200 dan 400 mg/kg bb. Pada pemberian loperamid 0,52 mg/kg bb berbeda signifikan dengan CMC-Na 0,5% tetapi tidak berbeda signifikan dengan EEDS dosis 100, 200 dan 400 mg/kg bb. Pada metode transit intestinal pemberian CMC-Na 0,5% berbeda signifikan dengan loperamid 0,52 mg/kg bb dan EEDS dosis 100, 200 dan 400 mg/kg bb, pada pemberian loperamid 0,52 mg/kg bb berbeda signifikan dengan CMC-Na 0,5% dan EEDS dosis 100 dan 200 mg/kg bb tetapi tidak berbeda signifikan dengan EEDS dosis 400 mg/kg bb. Ekstrak etanol daun sukun mempunyai aktivitas antidiare pada mencit jantan dengan metode defekasi di induksi dengan minyak jarak pada dosis 100, 200 dan 400 mg/kg bb sedangkan dengan metode transit intestinal mempunyai aktivitas antidiare pada dosis 400 mg/kg bb.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun sukun mempunyai aktivitas antidiare.
Collections
- Undergraduate Theses [1719]