dc.contributor.advisor | Sumono | |
dc.contributor.author | Syofyan, Ahmad | |
dc.date.accessioned | 2021-08-04T06:44:11Z | |
dc.date.available | 2021-08-04T06:44:11Z | |
dc.date.issued | 2010 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/39173 | |
dc.description.abstract | Sub-Watershed (DAS) Lau Biang 94,147 hectares of area is the Upper
Regions Wampu Watershed which has 410,715 hectares of area, region Watershed
Sub Lau Biang which should form a conservation area, it became cultivated area,
especially for commodity crops and plants with wide seasonal 80,169.822 hectares or
85.06%, forest areas should be 30% (Law No. 41 of 1999 Article 8 paragraph 2 but
in reality only the extent of 10,780.081 hectares or 11.43%, 82.93% of the
topography area rather steep to very steep, just a flat 0.96% and 0.76% slope, soil
conditions are generally young and shallow soil vulnerable to erosion and high
rainfall, the average 3000 mm/year, therefore the potential to this area can be
categorized erosion large or high.
The amount of erosion on the land is determined by five factors of rain
intensity (R), the sensitivity of soil to erosion (K), the form of land (LS), vegetation
ground cover (C), and the level of land management (P). The study was conducted in
April and July 2009 in the sub watershed areas covering Biang Lau 2 (two) districts
in the County Simalungun, 8 (eight) districts in Karo District. Research carried out
by using survey method and descriptive exploratory survey method. Descriptive
methods in the field survey carried out by using the data interpretation of satellite
image maps and other supporting data, while the method of exploratory surveys
conducted by observing the physical properties and chemical analysis of soil based
on soil samples in the laboratory, the forest land, crop land Agroforestry/garden
mixture, Arabica coffee crop land, crop land and land corn planting oranges. While
the determination of the amount of land erosion by USLE prediction equation.
The results showed the amount of erosion that occurred in the smallest forest
area of 34.27 tons/ha/yr and the highest in arabica coffee (344.08 tonnes/ha/yr).
Erosion averaging is allowed on various types of land use in sub-watersheds ranging
Lau Biang 23.36 tons/ha/yr (the forest) to 27.76 tons/ha/yr (swee orange plants)
Erosion Hazard level (TBE) with criteria for moderate to very high soil conservation
techniques that can control erosion on the smallest of all the commodities under
study is kontor strip parallel with the plant without tilling the greatest erosion
occurred while the technique of planting according kontor line but with land
penolahan.
The results of this study concluded that the Sub Biang Lau Basin have the
potential and feasibility to be developed as a research area and monitoring the
amount of erosion, the main consideration in farm management planning process that
is planned so that the upstream watershed may Wampu awake sustainability. | en_US |
dc.description.abstract | Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Lau Biang dengan luas 94.147 hektar
merupakan Kawasan Hulu Daerah Aliran Sungai Wampu yang mempunyai luas
410.715 hektar, kawasan Sub Daerah Aliran Sungai Lau Biang yang seharusnya
merupakan kawasan konservasi, justru menjadi kawasan budidaya terutama untuk
komoditi tanaman pangan dan tanaman semusim dengan luas 80.169,822 hektar atau
85,06%, kawasan hutan yang seharusnya 30% (UU No. 41 Tahun 1999 Pasal 8 ayat 2
tetapi kenyataannya luasnya hanya 10.780,081 hektar atau 11,43%, topografi 82,93%
dari luas lahan agak curam hingga sangat curam, hanya 0,96% yang datar dan 0,76%
yang landai, kondisi tanah umumnya tanah muda dan dangkal yang rentan terhadap
erosi serta curah hujan tinggi, rerata 3.000 mm/thn, oleh karena itu potensi pada
daerah ini erosinya dapat dikategorikan besar atau tinggi. Besarnya erosi pada suatu
lahan ditentukan oleh lima faktor yaitu intensitas hujan (R), kepekaan tanah terhadap
erosi (K), bentuk lahan (LS), vegetasi penutup tanah (C), dan tingkat pengelolaan
tanah (P).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2009 di Sub Daerah
Aliran Sungai Lau Biang yang meliputi 2 (dua) kecamatan di Kabupaten Simalungun,
8 (delapan) kecamatan di Kabupaten Karo. Penelitian dilaksanakan dengan
menggunakan metode survei deskriptif dan metode survai eksploratif. Metode survei
deskriptif di lapangan dilaksanakan dengan menggunakan data hasil interpretasi peta
dari citra satelit dan data pendukung lainnya, sedangkan metode survai eksploratif
dilakukan dengan mengamati sifat-sifat fisika dan kimia tanah berdasarkan analisis
contoh tanah di laboratorium, pada lahan hutan, lahan pertanaman Agroforestry/
kebun campuran, lahan pertanaman kopi Arabika, lahan pertanaman jagung dan lahan
pertanaman jeruk manis. Sedangkan penetapan besarnya erosi tanah melalui
persamaan Prediksi USLE.
Hasil penelitian menunjukkan besarnya erosi yang terjadi paling kecil pada
kawasan hutan sebesar 36,07 ton/ha/thn dan yang paling tinggi pada kopi arabika
(Coffea arabica) (344,08 ton/ha/thn), rataan erosi yang diperbolehkan pada berbagai
jenis penggunaan lahan di Sub DAS Lau Biang berkisar antara 23,36 ton/ha/thn (pada
kawasan hutan) hingga 27,76 ton/ha/thn pada tanaman jeruk manis (Citrus sinensis),
Tingkat Bahaya Erosi (TBE) dengan kriteria sedang sampai sangat tinggi, teknik
konservasi tanah yang dapat mengendalikan erosi paling kecil pada semua komoditi
yang diteliti adalah strip tanaman sejajar kontor dengan tanpa pengolahan tanah
sedangkan erosi terbesar terjadi pada teknik penanaman menurut garis kontor tetapi
dengan pengolahan tanah.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Sub DAS Lau Biang memiliki
potensi dan kelayakan untuk dikembangkan sebagai kawasan penelitian dan
pemantauan besarnya erosi, sebagai bahan pertimbangan utama dalam proses perencanaan pengelolaan pertanian yang terencana sehingga sebagai hulu DAS
Wampu dapat benar-benar terjaga kelestariannya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Sub DAS Lau Biang | en_US |
dc.subject | Jenis Penggunaan Lahan | en_US |
dc.subject | Teknik Konservasi Tanah dan Air | en_US |
dc.subject | Tingkat Bahaya Erosi | en_US |
dc.title | Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Sub Daerah Aliran Sungai Lau Biang (Kawasan Hulu Das Wampu) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM077004002 | |
dc.description.pages | 111 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |