Partisipasi Masyarakat Kabupaten Simeulue dalam Pengelolaan Mangrove Pasca Tsunami
View/ Open
Date
2010Author
Dongoran, Rasyid Assaf
Advisor(s)
Widhiastuti, Retno
Delvian
Darus, Mozart B.
Metadata
Show full item recordAbstract
Rasyid Assaf Dongoran. Simeulue Community Participation in Mangrove
Ecosystem Management on Post Tsunami under supervised by Retno Widhiastuti,
Delvian and Mozart B. Darus.
This research had been done in twenty-seven villages, six sub-districts,
Simeulue District, Aceh Province, with the aim of knowing perception relations and
participation as well as the form of community in mangrove ecosystem management
and the relations between factors which had influenced to perception and community
participation.
The research methodology which used is quantitative method, where the
analysis of the data had been done with the descriptive analysis. Respondent research
consisted of community in twenty-seven villages in six sub-districts who directly
accepted the benefit and result from this activity. The data collection were had been
done with questionnaire, observation and interview structure with chosen community
as respondent in this research.
Results of the research were based on the indicator determined which showed
more than most respondents said that the mangrove management was not good. The
form of community participation in mangrove management based on the aspect was
delegation's participation. Gotten by relations were real enough between the
characteristics correlation towards the perception of the respondent, so as the
strength of the characteristics correlation towards community perception in
mangrove management were weak, though had several variables which were strong
enough such the experience variable and hope of the respondent.
Based on results of the research was obtained by the strength of the
correlation between the perception towards community participation was an average,
and based on the participation model which are wanted then the form of community
participation was delegation participation. This showed that the community
participation by placing people representative to determine the management policy to
be taken. Further the community participation phase was in the level of functional
participation. Rasyid Assaf Dongoran. Partisipasi Masyarakat Kabupaten Simeulue Dalam
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Pasca Tsunami dibawah bimbingan Retno
Widhiastuti, Delvian dan Mozart B. Darus.
Penelitian ini dilaksanakan di dua puluh tujuh desa di enam kecamatan,
Kabupaten Simeulue, Propinsi Aceh, dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
persepsi dan partisipasi serta bentuknya masyarakat dalam pengelolaan kawasan
ekosistem mangrove serta hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi dan partisipasi masyarakat tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dimana analisis
data dilakukan dengan analisis deskriptif. Responden penelitian terdiri dari
masyarakat di dua puluh tujuh desa di enam kecamatan tersebut yang secara langsung
menerima manfaat dan akibat dari pengelolaan yang kawasan mangrove yang
dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner, observasi
lapangan dan wawancara secara terstruktur dengan masyarakat yang dipilih menjadi
responden dalam penelitian ini.
Hasil penelitian berdasarkan indikator yang ditentukan menunjukkan lebih
dari sebagian besar responden mengungkapkan bahwa pengelolaan kawasan
mangrove yang dilakukan tidak bagus. Bentuk partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan kawasan mangrove berdasarkan aspek yang diperhatikan menunjukkan
bahwa bentuk partisipasi yang terjadi adalah partisipasi perwakilan. Terdapat
hubungan yang cukup nyata antara korelasi karakteristik terhadap persepsi responden,
sehingga kekuatan korelasi karakteristik terhadap persepsi masyarakat dalam
pengelolaan kawasan mangrove adalah lemah, walaupun ada beberapa variabel yang
cukup kuat seperti variabel pengalaman dan harapan responden.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kekuatan korelasi antara persepsi
terhadap partisipasi masyarakat sedang saja, dan berdasarkan model partisipasi yang
diinginkan maka bentuk partisipasi yang diinginkan masyarakat adalah bentuk
partisipasi perwakilan. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dengan
menempatkan perwakilan masyarakat untuk menentukan kebijakan pengelolaan yang
diambil. Selanjutnya tingkatan partisipasi masyarakat berada pada tingkat partisipasi
fungsional.