Show simple item record

dc.contributor.advisorHasibuan, Andriana
dc.contributor.authorSiregar, Adelina Putri
dc.date.accessioned2021-08-06T01:56:58Z
dc.date.available2021-08-06T01:56:58Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/39468
dc.description.abstractTindak tutur adalah ujaran yang dibuat sebagai bagian dari interaksi social yang di dalamnya terdapat tindakan. Dengan mengucapkan sesuatu, penutur juga melakukan sesuatu.Peristiwa tutur merupakan peristiwa sosial karena menyangkut pihak-pihak yang bertutur dalam satu situasi dan tempat tertentu. Di Jepang terdapat beberapa ungkapan yang sering di gunakan dalam sehari-hari. Ungkapan tersebut merupakan挨拶 (aisatsu). 挨拶 (aisatsu) dalam bahasa Jepang, berarti “salam” dalam bahasa Indonesia. Salah satunya adalah ungkapan kata すみません (sumimasen). Sumimasen juga dipakai pada beberapa situasi tindak tutur selain meminta maaf (shazai), seperti berterima kasih (kansya), minta tolong (irai), dan menyapa atau menarik perhatian mitra tutur (yobikake). Pertama,Saat digunakan sebagai ungkapan maaf, sumimasen sepadan dengan makna “sorry”,Kedua Saat digunakan sebagai ungkapan terimakasih, sumimasen sepadan dengan makna “thank you”, Ketiga Saat digunakan sebagai ungkapan untuk minta tolong, sumimasen sepadan dengan makna “could you help me”. Dan ke empat Saat digunakan sebagai ungkapan memanggil atau menarik perhatian mitra tutur, sumimasen memiliki arti sama. Sumimasen dapat dikatakan telah menjadi kata yang familiar di telinga orang-orang asing yang pernah mengunjungi atau menetap di Jepang. Hal ini mungkin disebabkan oleh seringnya orang Jepang mengucapkan kata ini. Sumimasen adalah suatu ungkapan maaf dalam bahasa Jepang yang unik. Ungkapan ini tidak hanya bermakna sebagai ungkapan maaf saja melainkan ungkapan tersebut dapat bermakna seperti berterima kasih, atau menyapa seseorang.Sering kali menyamakan makna sumimasen dengan makna “ sorry” dalam bahasa Inggris.Sementara makna ungkapan sumimasen dalam bahasa Jepang mempunyai pengucapan yang dapat dikatakan tinggi itu sendiri,tidak terbatas hanya pada situasi meminta maaf.Hal ini yang sering menyebabkan kesalahpahaman bagi orang asing non-pemelajar bahasa Jepang yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penggunaan kata sumimasen. Manusia saling berinteraksi dengan sesama untuk mengungkapkan suatu maksud, pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang disampaikan dengan tuturan.Semua tuturan yang menunjukkan suatu tindakan dapat disebut sebagai “tindak tutur”. Salah satu tindak tutur yang sering digunakan oleh manusia saat berinteraksi adalah tindakan meminta maaf.Tindakan meminta maaf terjadi ketika penutur melakukan tindakan yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi mitra tutur.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleKata Sumimasen dalam Tindak Tutur pada Film Anime “School Baby Sitters”en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM182203023
dc.description.pages47 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record