dc.contributor.advisor | Sinar, T. Silvana | |
dc.contributor.advisor | Setia, Eddy | |
dc.contributor.author | Yunus, Muhammad | |
dc.date.accessioned | 2021-08-06T07:33:39Z | |
dc.date.available | 2021-08-06T07:33:39Z | |
dc.date.issued | 2009 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/39547 | |
dc.description.abstract | The Semiotic of Malay songs of North Sumatera are usually performed with a hidden meaning. In other words, the hearers or the fans of the songs should interpret their meanings which are delivered by the singers. For example, in a hadrah genre, the religion of Islam symbolized by a very grateful world along with a fourteenth fullmoon. The same as Dodoi Didodoi song, soulmates are symbols of our children. This symbolization has an important role in Malay songs. Beside that, in the Malay songs, the symbols of children are : Intan Payung, Sibiran Tulang, Pengalang Jantung, Buaian Hati. etc. Besides the symbols or signs, in Malay songs, another element can be found i.e. an index. The index in Malay songs is reflected in the words. The most important thing in Malay songs North Sumatera is majoring the text compared with the music aspects. Malay songs of North Sumatera give the focus on the text very much. | en_US |
dc.description.abstract | Secara semiotik lagu-lagu Melayu Sumatera Utara biasanya disajikan dengan memakai makna tersembuyi. Artinya pendengar atau penikmat lagu-lagu Melayu haruslah menafsirkan makna yang sisampikan oleh penyanyinya. Misalnya dalam genre hadrah agama Islam itu dilambangkan sebagai di dalam alam amat mulia serta empat belas bulan purnama. Begitu juga dalam lagu Dodoi Didodoi, belahan jiwa aalah simbol terhadap anak kita. Perlambangan ini mendapat kedudukan penting dalam lagu-lagu Melayu. Selain itu dalam lagu-lagu Melayu, simbol anak ini adalah intan payung, sibiran tulang, pengalang jantung, buailah hati, dan seterusnya.
Selain simbol atau lambang, dalam lagu-lagu Melayu juga dijumpai unsure semiotic yang lain, yaitu indeks. Indeks ini dalam lagu Melayu misalnya tercermin dalam kata-kata .
Satu hal penting dalam pertunjukan lagu-lagu Melayu Sumatera Utara adalah pengutamaan teks dibandingkan aspek music. Artinya, lagu-lau tradisional Melayu Sumatera Utara umumnya disajikan dalam bentuk garapan teks yang begitu ditonjolkan, seperti terus dikembangkan apakah dalam bentuk pantun atau syair. Dengan demikian lagu-lagu Melayu Sumatera Utara dapat dikelompokkan kepada music logogenik, yaitu musik yang mengutamakan teks.
lagu-lagu Melayu Sumatera Utara menggunakan bahasa yang umumnya memiliki makna yang tersembunyi. Artinya pendengar mestilah menafsirkan makna apa yang didendangkan si penyanyi. Proses demikian terjadi pada sebahagaian besar lagu Melayu Sumatera Utara. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Tanda | en_US |
dc.subject | Penanda | en_US |
dc.subject | Fungsi | en_US |
dc.subject | Makna | en_US |
dc.title | Analisis Semiotik Teks Lagu-Lagu Melayu Sumatera Utara | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM077009016 | |
dc.description.pages | 117 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |