Pengaruh Gel Ekstrak Daun Binahong (Anredera Cordifolia) 3% terhadap Proliferasi Fibroblas pada Penyembuhan Tulang Alveolar Luka Soket Pasca Pencabutan Gigi Tikus Wistar (Rattus Novergicus)

Abstract

Binahong (Anredera cordifolia) is a herbal plant with medicinal properties. Its wound healing abilities have been widely researched, but few studied its effects on the alveolar bone healing in tooth socket wounds. The aim of this experiment was to analyze the effects of 3% binahong leaf extract gel on wound closure acceleration and fibroblast proliferation in the alveolar bone healing of tooth socket wound. In this in-vivo experiment, 24 male Wistar rats were randomly allocated to six study groups with two different treatments, 3% binahong leaf extract gel and Gengigel® (control). The tooth of each rat was extracted and the socket wound was treated twice daily for 14 days. Clinical examinations (residual socket volume or RSV) were conducted on the 3rd, 7th, and 14th day post-extraction. The rats were then sacrificed on the respective days for histopathological examinations (fibroblast proliferation). The clinical data were analyzed with repeated measures ANOVA and independent T-test, while the histopathological data were analyzed with one-way ANOVA and independent T-test. The experiment results showed that the RSV on both groups decreased significantly over time and the binahong group had a lower mean RSV than the control group on the 7th day (p<0.05). On both treatment groups, the highest fibroblast proliferation was on the 7th day, but the binahong group had more fibroblasts than the control group (p<0.05). The experiment showed that 3% binahong leaf extract gel could enhance the alveolar bone healing of tooth socket wound in rats.

Binahong (Anredera cordifolia) adalah tumbuhan herbal dengan khasiat pengobatan. Kemampuan penyembuhan luka binahong telah banyak diteliti, tetapi sedikit yang mempelajari pengaruh binahong terhadap penyembuhan tulang alveolar pada luka soket gigi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh gel ekstrak daun binahong 3% terhadap percepatan penutupan luka dan proliferasi fibroblas pada penyembuhan tulang alveolar luka soket gigi tikus Wistar jantan. Dalam penelitian in vivo ini, 24 tikus Wistar jantan ditempatkan secara acak ke dalam enam kelompok pengamatan dengan dua perlakuan berbeda, gel ekstrak daun binahong 3% dan Gengigel® (kontrol). Gigi dari tiap tikus dicabut dan luka soket dirawat dua kali sehari selama 14 hari. Pemeriksaan klinis (residual socket volume atau RSV) dilakukan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 pasca pencabutan. Tikus dikorbankan pada masing-masing hari untuk pemeriksaan histopatologi (proliferasi fibroblas). Data klinis dianalisis dengan repeated measures ANOVA dan uji-T tidak berpasangan, sedangkan data histopatologi dianalisis dengan one-way ANOVA serta uji-T tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RSV pada kedua kelompok mengalami penurunan yang signifikan seiring waktu dan kelompok binahong memiliki rerata RSV yang lebih rendah daripada kelompok kontrol pada hari ke-7 (p<0,05). Pada kedua kelompok perlakuan, proliferasi fibroblas tertinggi terjadi pada hari ke-7, tetapi kelompok binahong memiliki lebih banyak fibroblas dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Penelitian menunjukkan gel ekstrak daun binahong 3% dapat mempercepat penyembuhan tulang alveolar pada luka soket gigi tikus.