Biodegradasi Plastisiser Poligliserol Asetat (Pga) dan Dioktil Ftalat (Dop) dalam Matriks Polivinil Klorida (Pvc) dan Toksisitasnya Terhadap Pertumbuhan Mikroba

Abstract

Poligliserol asetat (PGA) yang diperoleh dari esterifikasi residu gliserol pabrik biodiesel dapat berperan sebagai pemlastis pada polivinil klorida (PVC) pengganti pemlastis komersial dioktilftalat (DOP). Biodegradasi campuran plastik dengan bahan pemlastis dilakukan dengan penguburan dalam tanah pada variasi waktu 15, 30, 45, dan 60 hari. Sedangkan dalam media jamur Aspergillus niger pada variasi waktu inkubasi 10 dan 20 hari. Penentuan persentase kehilangan berat menunjukkan bahwa semua campuran PVC dapat terbiodegradasi meskipun dengan laju biodegradasi yang berbeda-beda. Biodegradibilitas dengan jamur Aspergillus niger lebih besar dibandingkan dengan penguburan dalam tanah. Karakterisasi gugus fungsi pada campuran PVC dilakukan dengan FT-IR dan bentuk permukaannya dengan SEM. Untuk uji toksisitas digunakan bakteri E.Coli dalam media NA pada temperatur 37 0C dengan inkubasi 48 jam. PGA mempunyai indikasi sifat antiseptik terhadap E.Coli.

Polyglycerol acetate (PGA) which is product of esterification from glycerol residue of biodiesel plant can act at plasticizer for polivinyl chloride (PVC) to substitute commercial plasticizer, such as dioctylpthalate (DOP). Biodegradation of the plastic mixtures with the plasticizer was done by soil burial test for 15, 30, 45, and 60 days. Meanwhile biodegradation in Aspergillus niger media was done for 10 and 20 days. The results of weight loss percentage showed that all PVC polymers can be biodegraded, although with different biodegradation rate. The biodegradability by Aspergillus niger fungi was more faster than by soil burial test. Characterization of functional groups were done by FT-IR and the morphology was tested by SEM. Toxicity test using E.Coli in NA media at temperature 37 0C and incubation 48 hours showed that PGA exhibited indication of anticeptic properties.