Strategi Dakwah Islamiah terhadap Masyarakat Transmigrasi di Indonesia Kajian di Sumatera Utara
Abstract
Transmigrasi atau penghijrahan penduduk dari pulau yang terlalu padat
penduduknya ke pulau – pulau yang lain di Indonesia merupakan aktiviti yang telah
berlaku semenjak tahun 1905 sampai sekarang. Amalan tersebut akan berterusan ke
masa hadapan karena ia merupakan salah satu aspek pembangunan nasional negara
Indonesia. Kajian ini bermatlamat untuk mendapati strategi dakwah yang efektif dan
boleh memecahkan masalah –masalah sosial – keagamaan masyarakat transmigrasi di
Indonesia. Kajian yang berhubung kait dengan teori – teori dan metode dakwah yang
bersumber dari Al-Qur’an, hadis dan buku – buku hasil karya pakar- pakar dakwah
( Armchair research) dijalankan, kemudian disesuaikan dengan situasi dan kondisi
masyarakat tersebut. Kajian lapangan (field research) yang melibatkan 1000 orang
responden dilaksanakn di beberapa unit pemukiman transmigrasi. Seterusnya di
kantor – kantor transmigrasi badan – badan dakwah, organisasi Islam yang ada di
Jakarta, Sumatera Utara, Aceh dan Palangkaraya Kalimantan. Dari kajian ini didapati
bahwa kondisi dakwah Islamiah harus mendapat perhatian yang serius, karena
masyarakat transmigrasi sedang menghadapi pelbagai problem yang boleh
menjelaskan eksistensi agama mereka. Masalah kemiskinan latar belakang
pendidikan dan situasi alam sekitar lebih memperburuk masalah tersebut. Amalan
syirik taasub, bidaah, meninggalkan kewajiban agama dan perbuatan yang dilarang
lainnya mudah didapati di kawasan transmigrasi . Untuk mewujudkan strategi
dakwah islamiah yang efektif sehingga dapat merobah kondisi msayrakat tersebut,
harus memperkemas komponen –komponen dakwah, seperti daci, materi dakwah,
metode, media dan pentadbiran dakwah yang sesuai dengan kondisi masyarakat
transmigrasi,. Lebih lagi harus disokong dengan belanja dakwah yang mencukupi.
Oleh karena itu strategi dakwah Islam dikawan transmigrasi tidak boleh dijalankan
oleh satu instansi sahaja, tapi harus melibatkan pelbagai pihak. Jelasnya pihak
Pemerintah, badan dakwah, organisasi Islam, perguruan tinggi, orang – orang kaya
dan para daci sendiri, semestinya bersepadu dan bekerjasama dalam melicinkan
aktiviti dakwah. Menggalakan dakwah biar hal yang terfokus pada perbaikan
ekonomi, pendidikan kesihatan, sarana transportasi dan fasiliti dalinya amat perlu
dipertingkatkan di samping dakwah bi al-lisan. Dengan kedua- dua aktiviti dakwah
ini, matlamat dakwah boleh dicapai dengan cemerlang.